Wajar bila Pipik Dian Irawati meradang karena makam sang suami, Jeffry Al-Buchori, dipugar tanpa seizinnya. Pipik pun yakin kalau mendiang Uje takkan suka dengan bentuk makam yang saat ini terkesan mewah dengan lapisan marmer hitam setinggi pinggang orang dewasa. Pipik pun merasa tak dihargai oleh si pemugar.
Pipik mengakui, seminggu setelah Uje meninggal ada orang yang bernama Didit mengaku berniat memugar makam Uje. Tapi, Pipik baru mau memikirkannya satu tahun lagi.
"Saya ziarah tanggal 6 September, ketika ziarah lagi tanggal 13, makam sudah berubah. Disitu saya kecewa, merasa tidak dihargai. Harusnya, Pak Didit, keluarga, saya dan anak-anak kumpul membicarakan ini semua. Yang pasti saya dan anak-anak akan datang. Almarhum amanahnya tidak seperti ini," tukas Pipik saat dihubungi wartawan via telepon, Kamis (19/9/2013).
Pipik merasa, sebagai istri ia juga punya hak untuk memutuskan hal-hal penting termasuk merubah bentuk pusara Uje. Apalagi, kemewahan yang ditunjukkan lewat marmer hitam menjulang tinggi itu amat bertentangan dengan keseharian sang ustad gaul.
"Saya yakin suami saya nggak suka keadaan ini," tambah Pipik. Ia pun merasa aneh dengan ucapan Umi Tatu kalau rencana pemugaran tidak hanya pada makam Uje semata, tapi juga kakak tertua, ayah hingga kakek Uje yang ada di TPU tersebut.
"Di sebelah makam (Uje) ada makam kakak almarhum. Beliau hijrah ke Singapura dan jadi imam besar. Lalu ada maka paman dan ayah beliau juga. Ada makam ayahnya Umi Tatu di sana. Kenapa makamnya nggak seperti itu?" tanya Pipik heran. (fei)
Baca juga:
Makam Uje Akan Berhiaskan Kaligrafi Bertinta Emas
Tak Terima Makam Uje Dipugar, Pipik Datangi Umi Tatu?
Makam Uje Dipugar Mewah, Anak-anak Menangis
Alasan Umi Tatu Pugar Makam Uje Jadi Mewah
Pipik mengakui, seminggu setelah Uje meninggal ada orang yang bernama Didit mengaku berniat memugar makam Uje. Tapi, Pipik baru mau memikirkannya satu tahun lagi.
"Saya ziarah tanggal 6 September, ketika ziarah lagi tanggal 13, makam sudah berubah. Disitu saya kecewa, merasa tidak dihargai. Harusnya, Pak Didit, keluarga, saya dan anak-anak kumpul membicarakan ini semua. Yang pasti saya dan anak-anak akan datang. Almarhum amanahnya tidak seperti ini," tukas Pipik saat dihubungi wartawan via telepon, Kamis (19/9/2013).
Pipik merasa, sebagai istri ia juga punya hak untuk memutuskan hal-hal penting termasuk merubah bentuk pusara Uje. Apalagi, kemewahan yang ditunjukkan lewat marmer hitam menjulang tinggi itu amat bertentangan dengan keseharian sang ustad gaul.
"Saya yakin suami saya nggak suka keadaan ini," tambah Pipik. Ia pun merasa aneh dengan ucapan Umi Tatu kalau rencana pemugaran tidak hanya pada makam Uje semata, tapi juga kakak tertua, ayah hingga kakek Uje yang ada di TPU tersebut.
"Di sebelah makam (Uje) ada makam kakak almarhum. Beliau hijrah ke Singapura dan jadi imam besar. Lalu ada maka paman dan ayah beliau juga. Ada makam ayahnya Umi Tatu di sana. Kenapa makamnya nggak seperti itu?" tanya Pipik heran. (fei)
Baca juga:
Makam Uje Akan Berhiaskan Kaligrafi Bertinta Emas
Tak Terima Makam Uje Dipugar, Pipik Datangi Umi Tatu?
Makam Uje Dipugar Mewah, Anak-anak Menangis
Alasan Umi Tatu Pugar Makam Uje Jadi Mewah