Gagal berangkat ke tanah suci, seorang calon jamaah haji asal Grobogan, Jawa Tengah, menangis histeris. Berbagai persiapan yang dilakukan selama ini harus tertunda sampai waktu yang belum ditentukan.
Seperti tayangan Liputan 6 Siang SCTV Jumat (20/9/2013), Sutirah tak mampu menahan air mata saat mendapat kabar dirinya batal berangkat. Air matanya terus berlinang dan terus membayangkan penundaan melihat kabah di Masjidil Haram.
Ia tak menyangka dirinya menjadi bagian dari jemaah yang tidak mendapat kuota haji tahun ini. Meski pasrah, Sutirah mengaku kecewa. Padahal, buruh serabutan berusia 61 tahun ini mengaku telah bersusah payah mengumpulkan uang selama 11 tahun untuk berangkat haji.
Sebanyak 964 calon jamaah haji asal Grobogan, Jawa Tengah, seharusnya diberangkatkan tahun ini. Karena pengurangan kuota, yang diberangkatkan hanya 813.
Nasib baik sebaliknya justru dialami Muhamad Taip. Niatnya menunaikan rukun Islam ke-5 di tanah suci ini akhirnya tercapai, setelah 7 tahun menabung sedikit demi sedikit dari penghasilannya sebagai tukang ojek di Ambon, Maluku.
Seperti diketahui, penundaan pemberangkatan haji ini akibat kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang sedang merenovasi Masjidil Haram. Kuota haji harus dikurangi hingga 20 persen.
Pada tahun ini Pemerintah Indonesia hanya memberangkatkan sekitar 160 ribu jemaah haji dari 200 ribu jemaah yang seharusnya diberangkatkan. (Rmn/Yus)
Seperti tayangan Liputan 6 Siang SCTV Jumat (20/9/2013), Sutirah tak mampu menahan air mata saat mendapat kabar dirinya batal berangkat. Air matanya terus berlinang dan terus membayangkan penundaan melihat kabah di Masjidil Haram.
Ia tak menyangka dirinya menjadi bagian dari jemaah yang tidak mendapat kuota haji tahun ini. Meski pasrah, Sutirah mengaku kecewa. Padahal, buruh serabutan berusia 61 tahun ini mengaku telah bersusah payah mengumpulkan uang selama 11 tahun untuk berangkat haji.
Sebanyak 964 calon jamaah haji asal Grobogan, Jawa Tengah, seharusnya diberangkatkan tahun ini. Karena pengurangan kuota, yang diberangkatkan hanya 813.
Nasib baik sebaliknya justru dialami Muhamad Taip. Niatnya menunaikan rukun Islam ke-5 di tanah suci ini akhirnya tercapai, setelah 7 tahun menabung sedikit demi sedikit dari penghasilannya sebagai tukang ojek di Ambon, Maluku.
Seperti diketahui, penundaan pemberangkatan haji ini akibat kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang sedang merenovasi Masjidil Haram. Kuota haji harus dikurangi hingga 20 persen.
Pada tahun ini Pemerintah Indonesia hanya memberangkatkan sekitar 160 ribu jemaah haji dari 200 ribu jemaah yang seharusnya diberangkatkan. (Rmn/Yus)