Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) menjadi penghalang program Pemprov DKI Jakarta mengatasi kemacetan. Meski begitu, ia menegaskan tidak menolak kebijakan mobil murah.
"Siapa yang nolak? Saya bukan menolak loh ini, saya cuma katakan sebetulnya untuk Jakarta itu membutuhkan transportasi murah, bukan mobil yang murah, itu saja," ujar politisi PDIP yang karib disapa Jokowi ini di Balaikota DKI Jakarta, Jumat, (20/9/2013).
Jokowi mengatakan, bila dirinya menolak, kebijakan tersebut juga tidak akan berubah, dan mobil murah dan ramah lingkungan tidak akan dibatalkan. "Ya sekarang gini mau nolak, itu kan sudah diputuskan oleh pemerintah pusat," kata Jokowi.
Soal mobil murah ini, Jokowi juga sudah menyurati Wakil Presiden Boediono. Adanya kebijakan mobil murah itu membuat Pemprov DKI harus mempercepat program antisipasi kemacetan, seperti ganjil genap dan Electronic Road Pricing atau sistem jalan berbayar.(Mut/Ism)
"Siapa yang nolak? Saya bukan menolak loh ini, saya cuma katakan sebetulnya untuk Jakarta itu membutuhkan transportasi murah, bukan mobil yang murah, itu saja," ujar politisi PDIP yang karib disapa Jokowi ini di Balaikota DKI Jakarta, Jumat, (20/9/2013).
Jokowi mengatakan, bila dirinya menolak, kebijakan tersebut juga tidak akan berubah, dan mobil murah dan ramah lingkungan tidak akan dibatalkan. "Ya sekarang gini mau nolak, itu kan sudah diputuskan oleh pemerintah pusat," kata Jokowi.
Soal mobil murah ini, Jokowi juga sudah menyurati Wakil Presiden Boediono. Adanya kebijakan mobil murah itu membuat Pemprov DKI harus mempercepat program antisipasi kemacetan, seperti ganjil genap dan Electronic Road Pricing atau sistem jalan berbayar.(Mut/Ism)