Kontroversi Biduan Berwajah Kim Kadarshian Tapi Berjanggut Lebat

Keputusan menunjuk Conchita Wurst sebagai wakil Austria dalam ajang Eurovision memicu polemik sengit. Karena penampilannya yang tak biasa.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 21 Sep 2013, 05:00 WIB
Nyaris selalu ada kontestan kontroversial di ajang Eurovision, kompetisi tahunan yang diadakan di antara negara anggota European Broadcasting Union. Misalnya, penyanyi transgender, Dana International. Atau, band heavy metal Lordi yang penampilannya menakutkan mirip monster.

Kini giliran Austria masuk pusaran kontroversi. Pihak Austrian Television menominasikan Conchita Wurst sebagai wakil negara dalam ajang Eurovision tahun 2014 mendatang. Sebuah keputusan yang memicu polemik sengit di dalam negeri.

Soal urusan menyanyi, tak jadi masalah, Conchita punya vokal yang unik dan apik. Yang jadi persoalan adalah penampilannya. Sekilas, ia mirip dengan selebritas penuh sensasi Kim Kadarshian, dandanan juga bentuk tubuh. Bedanya, ada kumis dan janggut lebat di wajahnya.

Jangan salah sangka, seperti dimuat the Gloss, 20 September 2013, Conchita Wurst bukan seorang transgender. Ia adalah alter ego feminin dari pria bernama Tom Neuwirth (24), yang selalu merasa, "ada 2 jantung yang berdetak di dadaku."

Saat memakai riasan dan pakaian wanita, maka Tom berubah menjadi Conchita yang berbakat. Tindak tanduknya seperti wanita, bahkan menggunakan toilet untuk kaum hawa. Namun, setelahnya, ia kembali menjadi Tom. Dualisme yang membingungkan bagi orang awam, tapi toh, Tom alias Conchita menikmati beragam perannya.


Foto dok. Liputan6.com


Seperti Liputan6.com kutip dari Oddity Central, Conchita kali pertama berpartisipasi dalam ajang seleksi Eurovision tahun lalu. Ia menempati urutan kedua.

Karena Austria gagal lolos final Eurovision dalam 2 tahun terakhir, maka Austrian Broadcasting (RFO) tahun ini memutuskan tidak menggelar seleksi di mana masyarakat umum bisa memilih siapa kontestan favorit. Mereka memutuskan dalam rapat internal, hasilnya: Conchita Wurst.

Diprotes

Keputusan sepihak itu  melecut kontroversi. Geger pun terjadi. Ada yang mempermasalahkan sikap RFO yang tidak melakukan seleksi semestinya, lainnya marah karena Conchita yang dipilih.

Sekelompok orang bahkan membuat laman Facebook untuk menolak keikutsertaan Conchita, “No to Conchita Wurst at the song contest”, yang punya lebih dari 38.500 fans, lebih banyak dari laman artis terkenal di sana.

Sebagian facebooker juga memposting pesan anti-homoseksual. Juga bakal ada petisi menentangnya menjadi wakil Austria dalam ajang Eurovision yang akan digelar di Kopenhagen. Conchita jadi sasaran kebencian.

Bagaimana tanggapan Conchita terkait penolakan atas dirinya?

Dalam pernyataan yang dibuatnya baru-baru ini, ia menyatakan, menghargai pendapat setiap orang. Namun, mempertanyakan, bukankah orang-orang punya banyak hal penting untuk dilakukan, untuk mencurahkan sedemikian banyak energi.  Salah satunya, kata dia, berjuang untuk mereka yang didiskriminasikan, alih-alih melawannya.

"Bagaimana perasaan Anda jika teman Anda, saudara, anak, kolega, siapapun dilecehkan seperti yang saya alami? Saya yakin di setiap tempat pasti ada orang yang 'berbeda'," kata Conchita. "Saya akan terus berjuang melawan diskriminasi dan memperjuangkan toleransi."

Sebab, Conchita yakin, saat ini, di Abad ke-21, setiap orang punya hak untuk hidup sesuai dorongan hati mereka. "Asal tidak melukai dan membatasi kebebasan orang lain. Dan sejauh ini, saya pikir saya tidak pernah menyakiti siapapun." (Ein)
Foto dok. Liputan6.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya