Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjaga asa Indonesia di Japan Open Super Series 2013. Pasangan Juara Dunia 2013 tersebut meraih tiket final setelah mengalahkan Kang Jun/Liu Cheng dari China. Hendra/Ahsan menang 21-12, 18-21, serta 21-18 dalam waktu 45 menit di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Sabtu (21/9/13).
Menurut Herry Iman Pierngadi, Pelatih Kepala Ganda Putra PBSI, Hendra/Ahsan kehilangan game kedua karena banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Di samping itu, Kang/Liu pun rupanya mencoba taktik lain setelah kalah jauh di game pertama.
"Pasangan China mengubah pola permainan di game kedua, sementara Hendra/Ahsan banyak membuat kesalahan sendiri. Hendra/Ahsan belum bermain pada top performance mereka seperti di BWF World Championships 2013 kemarin," kata Herry seperti dilansir Badminton Indonesia.
"Menurut saya, pasangan China ini cukup bagus dan harus diwaspadai terus ke depannya," tambahnya.
Sementara itu, Hendra menilai dirinya dan Ahsan kurang mengantisipasi perubahan strategi permainan yang dilancarkan lawan sehingga mereka kerap tertinggal di perolehan angka. "Kami kehilangan game kedua karena Kang/Liu selalu lebih dulu menyerang. Kami kurang mengantisipasi hal ini. Hari ini kami juga sering terburu-buru, jadi banyak mati sendiri," tuturnya.
Indonesia hanya mengirimkan satu wakil ke final setelah ganda putri Pia Zebadiah Bernadet/Rizki Amelia Pradipta dikalahkan unggulan pertama asal China, Ma Jin/Tang Jinhua dengan skor 21-17, 14-21, dan 12-21.
Menurut Herry Iman Pierngadi, Pelatih Kepala Ganda Putra PBSI, Hendra/Ahsan kehilangan game kedua karena banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Di samping itu, Kang/Liu pun rupanya mencoba taktik lain setelah kalah jauh di game pertama.
"Pasangan China mengubah pola permainan di game kedua, sementara Hendra/Ahsan banyak membuat kesalahan sendiri. Hendra/Ahsan belum bermain pada top performance mereka seperti di BWF World Championships 2013 kemarin," kata Herry seperti dilansir Badminton Indonesia.
"Menurut saya, pasangan China ini cukup bagus dan harus diwaspadai terus ke depannya," tambahnya.
Sementara itu, Hendra menilai dirinya dan Ahsan kurang mengantisipasi perubahan strategi permainan yang dilancarkan lawan sehingga mereka kerap tertinggal di perolehan angka. "Kami kehilangan game kedua karena Kang/Liu selalu lebih dulu menyerang. Kami kurang mengantisipasi hal ini. Hari ini kami juga sering terburu-buru, jadi banyak mati sendiri," tuturnya.
Indonesia hanya mengirimkan satu wakil ke final setelah ganda putri Pia Zebadiah Bernadet/Rizki Amelia Pradipta dikalahkan unggulan pertama asal China, Ma Jin/Tang Jinhua dengan skor 21-17, 14-21, dan 12-21.