Pagelaran musik ASEAN Jazz Festival di Batam, Sabtu (21/9/2013) menyuguhkan hiburan lengkap bagi penikmat seni. Yaitu musik jazz dengan kolaborasi musisi dunia, pemandangan laut Selat Malaka, dan makanan laut khas Batam.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar mengatakan ada banyak pagelaran musik jazz di Indonesia, namun AJF terus dinanti karena tidak hanya memanjakan telinga tapi juga mata dan lidah.
"Saya nonton jazz sering, tapi AJF ini tetap ditunggu, karena panggungnya memiliki pemandangan laut dan seafood-nya, gonggong," kata Sapta.
Dalam tiga tahun terakhir AJF sengaja digelar di restoran pinggir pantai di kawasan Pelabuhan Harbour Bay. Menurut Sapta, AJF turut menyerap banyak wisman dari Singapura dan Malaysia yang datang ke Batam khusus untuk menonton pagelaran musik tahunan yang sudah enam kali digelar itu.
"Paling tidak, wisman mulai datang gara-gara ini. Tempat mereka tidak ada jazz, apalagi musisinya pilihan," kata dia.
Sementara itu, wisatawan asal Singapura, George mengatakan sangat menikmati suguhan musik, pemandangan dan makanan laut di AJF. "Fantastis, saya suka musiknya, suka lautnya, suka keramaiannya, luar biasa," kata dia.
AJF menghadirkan kolaborasi antara musisi dalam dan luar negeri. Maestro dari Singapura misalnya, Fabian Lim, berkolaborasi dengan penyanyi Indonesia Nita Aartsen dan Dwiki Dharmawan. Selain itu musisi asal Turki, Aslan Burhan direncanakan manggung bersama jebolan Grup Band Debu, Naseem Wahid.
Lalu, Aslan Burhan, asal Turki dikenal dengan musik yang menyerupai irama Melayu, hingga dikolaborasikan dengan Naseem Wahid, jebolan grup band Debu. Kemudian, warga Indonesia yang tenar di Ausralia Yuri Jo, akan tampil bersama mantan penggebuk drum band GIGI, Budi, karena aliran musik Yuri Jo, berbau rok.
Artis lain yang tampil di antaranya Barry Likumahua, Rika Roslan, Sierra Soetodjo, Steve Thornton (Malaysia), Fabian Lim (Singapura), Glen Dauna Jazz Quintet, Toninho Horta (Brazil), The Brag Pag (Belanda), Sandra Viraj (Filipina), Natasha Pattamapongs (Thailand), Kamal Mussalam and The Eastmania (Dubai), Andien, Dira Sugandi dan Trie Utami.(asw)
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar mengatakan ada banyak pagelaran musik jazz di Indonesia, namun AJF terus dinanti karena tidak hanya memanjakan telinga tapi juga mata dan lidah.
"Saya nonton jazz sering, tapi AJF ini tetap ditunggu, karena panggungnya memiliki pemandangan laut dan seafood-nya, gonggong," kata Sapta.
Dalam tiga tahun terakhir AJF sengaja digelar di restoran pinggir pantai di kawasan Pelabuhan Harbour Bay. Menurut Sapta, AJF turut menyerap banyak wisman dari Singapura dan Malaysia yang datang ke Batam khusus untuk menonton pagelaran musik tahunan yang sudah enam kali digelar itu.
"Paling tidak, wisman mulai datang gara-gara ini. Tempat mereka tidak ada jazz, apalagi musisinya pilihan," kata dia.
Sementara itu, wisatawan asal Singapura, George mengatakan sangat menikmati suguhan musik, pemandangan dan makanan laut di AJF. "Fantastis, saya suka musiknya, suka lautnya, suka keramaiannya, luar biasa," kata dia.
AJF menghadirkan kolaborasi antara musisi dalam dan luar negeri. Maestro dari Singapura misalnya, Fabian Lim, berkolaborasi dengan penyanyi Indonesia Nita Aartsen dan Dwiki Dharmawan. Selain itu musisi asal Turki, Aslan Burhan direncanakan manggung bersama jebolan Grup Band Debu, Naseem Wahid.
Lalu, Aslan Burhan, asal Turki dikenal dengan musik yang menyerupai irama Melayu, hingga dikolaborasikan dengan Naseem Wahid, jebolan grup band Debu. Kemudian, warga Indonesia yang tenar di Ausralia Yuri Jo, akan tampil bersama mantan penggebuk drum band GIGI, Budi, karena aliran musik Yuri Jo, berbau rok.
Artis lain yang tampil di antaranya Barry Likumahua, Rika Roslan, Sierra Soetodjo, Steve Thornton (Malaysia), Fabian Lim (Singapura), Glen Dauna Jazz Quintet, Toninho Horta (Brazil), The Brag Pag (Belanda), Sandra Viraj (Filipina), Natasha Pattamapongs (Thailand), Kamal Mussalam and The Eastmania (Dubai), Andien, Dira Sugandi dan Trie Utami.(asw)