Husnuzon Politik ala Ali Masykur Musa

Ada 3 esensi kehidupan bagi saya, hidup itu harus berjuang, setelah itu mengabdi dan berbagi," ujar Ali.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Sep 2013, 19:05 WIB

Meski dibesarkan di lingkungan Nahdlatul Ulama dan karier politiknya lebih banyak dihabiskan bersama Partai Kebangkitan Bangsa, Ali Masykur Musa, tak ragu mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu menyebut pilihan politiknya sebagai Taman Sari Demokrasi.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Minggu (22/9/2013), kehidupan sehari-hari Ali Masykur Musa diisi dengan filsafat hidup. Ia memiliki 4 ekor ayam yang merupakan gambaran kehidupan punakawan yang merupakan sisi perwayangan.

"Ya di manusia itu ada sisi punakawan, seperti Semar, Gareng, Petruk, Bagong. Dan itulah esensi kehidupan," imbuh Ali.

Rumah Ali yang merupakan mantan anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga memiliki gazebo yang menjadi tempat bercengkrama keluarga. Ia juga menggunakan tempat itu untuk melihat dan merenung.

"Manusia tidak bisa lepas dari inspirasi. Jangan ambil keputusan kalau tidak ada inspirasi yang pas. Yang terpenting adalah esensi hidup. Ada 3 esensi kehidupan bagi saya, hidup itu harus berjuang, setelah itu mengabdi dan berbagi," imbuh Ali.

Ali juga tidak menampik bahwa dirinya dibesarkan di lingkungan Nahdhatul Ulama, keputusan dirinya untuk ikut serta dalam Konvensi Capres Partai Demokrat harus dilihat sebagai sebuah pelangi yang sangat indah. Indahnya demokrasi di Indonesia.

"Ini taman sari demokrasinya, ada merah, kuning, hijau dan ungu. Saya tentu dibesarkan oleh NU, waktu aktivis di PMII dan sekarang Ketua Umum Ikatan Sarjana NU. Dan itu serba hijau dan sekarang mulai diperkenalkan warna Biru (Demokrat). Sehingga inilah indahnya Demokrasi sebagai taman sari yang tidak boleh dibedakan antara warna," jelas Ali.

Mengenai isu Konvensi hanya untuk kepentingan menaikkan elektabilitas Demokrat yang kini sedang menurun, bukan untuk mencari Capres Ali tidak mempersoalkannya karena ia selalu berprasangka baik (husnuzon).

"Saya menaruh husnuzon kepada siapa saja baik yang senang maupun yang tidak dengan konvensi. Terhadap konvensi, saya husnuzon. Yang tidak menggunakan konvensi kita juga husnuzon," imbuh Ali.

Ali pun memberikan 2 kata penting dalam hidupnya yakni, pengaruh positif.

"Jadi jangan alergi terhadap politik karena esensi politik itu positif baik untuk kepentingan orang banyak. Dan tidak mungkin mengambil keputusan tidak melalui mekanisme politik. Tidak mungkin," tukas Ali. (Adi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya