Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan persoalan pangan strategis akan masih menjadi persoalan serius yang dihadapi Indonesia setidaknya hingga 5 tahun ke depan. Para pengusaha berharap Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengkaji lebih sistem perdagangan komoditas dunia agar terhindar dari permainan para kartel pangan.
Dari catatan kadin, setidaknya terdapat enam komoditas yang masalahnya bergantian terjadi setiap tahun seperti kedelai, jagung, gula rafinasi (gula konsumsi), ayam, daging sapi dan beras.
"Kemendag ini ketinggalan irama. Negara lain dalam jangka waktu 6 bulan sebelumnya sudah mengeluarkan kebijakan impor pangannya, karena dalam perdagangan pangan internasional paling tidak 6 sampai 12 bulan pangannya sudah dipesan oleh pengusaha kartel dunia kemudian dibeli lagi oleh pelaku kartel Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah dan Bulog, Natsir Mansyur, di Jakarta, Senin (23/9/2013).
Natsir menilai, politik pangan di tanah air perlu lebih fokus untuk ditangani karena terbentur pada ketergantungan terhadap alam. Apalagi Kadin menilai pangan Indonesia masih bermasalah dan swasembada sulit tercapai dalam lima tahun ke depan. "Diperlukan manajemen produksi-distribusi-perdagangan yang matang dan mempunyai perencanaan yang baik agar tidak spekulatif," jelas Natsir.
Para pelaku usaha juga menyayangkan langkah pemerintah yang seringkali mengambil tindakan mendadak seperti operasi pasar, kunjungan ke pasar, hingga melakukan sosialisasi turunkan harga pangan. "Itu sering dilakukan, namun harga turunnya juga lambat dan akan naik lagi," katanya
Melihat kondisi tersebut, Natsir mengimbau pemerintah agar mempunyai perencanaan impor pangan jangka panjang agar kebijakan yang dikeluarkan tidak mendadak dan bersifat spekulatif. "Para kartel saja sudah memesan komoditas sejak jauh-jauh hari," tandasnya. (Dny/Shd)
Persoalan Pangan Hantui RI Hingga 5 Tahun ke Depan
"Kemendag ini ketinggalan irama. Negara lain dalam jangka waktu 6 bulan sebelumnya sudah mengeluarkan kebijakan impor pangannya,"
diperbarui 23 Sep 2013, 19:45 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil Rekapitulasi Suara KPU di Kepulauan Seribu: Pramono-Rano Unggul, Disusul RIDO
Airlangga Hartarto: Pertumbuhan Ekonomi RI di Puji Dunia
Kembalikan Uang Korupsi LRT Palembang Rp22,5 Miliar, Tersangka Tipikor Tetap Diproses Hukum
Tak Punya Rumah, Pria Jepang Pilih Numpang di Rumah Orang Asing Selama 5 Tahun
Alasan PDIP Pecat Effendi Simbolon: Komunikasi dengan Jokowi, Kalau Bertemu Prabowo Tak Apa
Cara Semen Indonesia Wujudkan Pembangunan Keberlanjutan
BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste, Dorong Pertumbuhan Inklusi Keuangan di Kawasan Asia Tenggara
3 Tanda Jiwamu Lelah Mengarah Depresi, Jangan Diabaikan
Membedah Tarik Ulur Penerapan PPN 12% per 1 Januari 2025
Hasil Survei Terbaru, 20 Persen Air Keran di Jepang Tercemar Bahan Kimia Berbahaya
Suzuki Luncurkan Varian Eksklusif Jimny Arctic 2024, Berapa Harganya?
Kumpulan Kabar Viral Terkait Pencoblosan Pilkada, Simak Faktanya