Liputan6.com, Bogor: Sejumlah pengurus dan kader Partai Amanat Nasional Kabupaten Bogor memutuskan keluar dari PAN dan pindah ke Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) yang diketuai Jenderal Purnawirawan TNI Hartono. Selama ini Ketua Umum PAN Amien Rais tidak konsisten sehingga menimbulkan konflik internal di tubuh Dewan Pimpinan Daerah PAN Kabupaten Bogor. Ikrar pengunduran diri yang dipimpin mantan Ketua DPD PAN Kabupaten Bogor Aris Suwirya ini berlangsung di depan Sekretariat DPD PAN Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/1).
Selain berorasi dan berikrar, mereka secara bersama-sama melepaskan semua atribut partai. Lantas Aris menyerahkan semua atribut itu ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Bogor. Seluruh atribut PAN diterima langsung oleh Ketua KPUD Bogor Aan Hanafiah. Aris menjelaskan, keputusan ini bukan karena dirinya tidak masuk dalam daftar nama calon anggota legislatif yang diajukan Dewan Pimpinan Pusat PAN.
Menanggapi aksi tersebut, DPP PAN menilai hal itu sebagai tindakan yang hanya memuaskan kepentingan pribadi Aris Suwirya. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Yasin Kara meyakini, aksi itu terjadi karena Aris tidak masuk dalam daftar nama caleg DPP PAN.
Menyoal daftar caleg, fungsionaris DPP PAN Ahmad Farhan Hamid mengatakan, PAN tidak mengambil dari luar partai dan tetap memprioritaskan kader partainya. Langkah ini dilakukan karena sesuai dengan platform atau program kerja partai dan buat menanggapi banyaknya caleg yang "menyeberang" ke partai lain [baca: PAN Memprioritaskan Kader Partai].
Lebih jauh Ahmad mengatakan, dalam menentukan penyusunan daftar caleg, PAN akan mengutamakan para caleg baru. Namun itu bukan berarti menutup peluang caleg lama. Mereka bisa saja terpilih kembali, tentunya dengan sejumlah syarat.(DEN/Dewvina Oktora dan Donni Indradi)
Selain berorasi dan berikrar, mereka secara bersama-sama melepaskan semua atribut partai. Lantas Aris menyerahkan semua atribut itu ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Bogor. Seluruh atribut PAN diterima langsung oleh Ketua KPUD Bogor Aan Hanafiah. Aris menjelaskan, keputusan ini bukan karena dirinya tidak masuk dalam daftar nama calon anggota legislatif yang diajukan Dewan Pimpinan Pusat PAN.
Menanggapi aksi tersebut, DPP PAN menilai hal itu sebagai tindakan yang hanya memuaskan kepentingan pribadi Aris Suwirya. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Yasin Kara meyakini, aksi itu terjadi karena Aris tidak masuk dalam daftar nama caleg DPP PAN.
Menyoal daftar caleg, fungsionaris DPP PAN Ahmad Farhan Hamid mengatakan, PAN tidak mengambil dari luar partai dan tetap memprioritaskan kader partainya. Langkah ini dilakukan karena sesuai dengan platform atau program kerja partai dan buat menanggapi banyaknya caleg yang "menyeberang" ke partai lain [baca: PAN Memprioritaskan Kader Partai].
Lebih jauh Ahmad mengatakan, dalam menentukan penyusunan daftar caleg, PAN akan mengutamakan para caleg baru. Namun itu bukan berarti menutup peluang caleg lama. Mereka bisa saja terpilih kembali, tentunya dengan sejumlah syarat.(DEN/Dewvina Oktora dan Donni Indradi)