Happy Play: Ketika Kebahagiaan Menjadi Obat Terbaik

Bagi sebagian kita, tertawa mungkin menjadi hal yang biasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2013, 18:01 WIB
Happy Play

Citizen6, Jakarta: Bagi sebagian kita, tertawa mungkin menjadi hal yang biasa. Namun, melihat tawa anak-anak yang sedang berada dalam kondisi sakit? Sungguh merupakan suatu kebahagiaan yang besar. Hal inilah yang kemudian menjadi inspirasi teman saya, Vitri Darlene, untuk menginisiasi kegiatan bermain yang menyenangkan bagi anak-anak yang membutuhkannya. Dengan dukungan penuh dari Kummara, sebuah game design company di Bandung, dibuatlah suatu organisasi nonprofit yang bernama Happy Play.Sejak Juli 2011, memulai kegiatannya dengan mengadakan sesi bermain rutin dua minggu sekali di Poli Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Saya sendiri baru mulai bergabung sebagai volunteer ketika tahun 2012. Bergabung dengan Happy Play merupakan suatu pengalaman yang luar biasa, menyenangkan sekali ketika mengajak anak-anak yang tengah menunggu antrean pemeriksaan untuk bermain boardgame, membaca buku cerita, mewarnai, origami, dan menonton teater boneka tangan bersama-sama.

Foto dok. Liputan6.com
Selain sesi bermain rutin, kami juga terlibat dalam beberapa acara yang diselenggarakan oleh institusi/komunitas lain, diantaranya program Love for Life dari Rumah Cemara, kegiatan bakti sosial yang diadakan rekan-rekan dari ITB di Desa Sukawana, serta Perkumpulan orang tua dengan anak Down Syndrome dari Bagian Tumbuh Kembang Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Happy Play juga mendapat kesempatan untuk mempromosikan dirinya di ajang Festival Sukses Mulia 2013 Jakarta.Kami percaya bahwa setiap anak, apapun kondisinya, memiliki hak untuk bermain dan mendapatkan kebahagiaan. Oleh karena itu kami terus berusaha untuk terus mengembangkan kegiatan ini agar semakin banyak tawa anak-anak yang dapat kami lihat.Sesekali, cobalah duduk bersama anak-anak ini, lupakan segala permasalahan sehari-hari yang membebani pikiran kita. Bermainlah bersama dan lihat tawa mereka. Saya seringkali lupa, bahwa mereka sebenarnya sedang berada dalam kondisi yang kurang baik, tapi mereka tetap tertawa dengan lepas, seperti anak-anak pada umumnya. Mereka adalah pemberi energi baru. Dan percayalah, bahwa kebahagiaan adalah obat terbaik bagi mereka. (Rosmelia Ayu Lestari/kw)Rosmelia Ayu Lestari adalah pewarta warga Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya