Respons seksual pada wanita jauh lebih rumit ketimbang pria. Saking begitu rumitnya, dokter sampai tak terlalu yakin dengan apa yang disebut dengan orgasme pada wanita. Menurut Peneliti Seks, William Masters, M.D, dan Virginia Johnson, ada beberapa fase dalam siklus respons seksual yang dialami wanita dan orgasme berada pada fase ketiga.
Berikut siklus respons seksual yang dialami wanita ketika making love alias ML atau berhubungan seks seperti dikutip dari Bulit For Sex, Rabu (25/9/2013):
1. Fase Penuh Gairah
Alat kelamin mulai terisi darah dan muli mengeluarkan cairan pelumas vagina
2. Fase Stabil (Plateau)
Tingkat ketegangan otot meningkat dan jaringan otot mulai terisi darah. Napas memburu, kulit terasa panas, dan vagina membengkak.
3. Orgasme
Tingkat ketegangan otot tiba-tiba terlepas dan darah mulai meninggalkan alat kelamin. Rahim dan vagina berkontraksi dengan interval 0,08 detik, sama seperti pada orgasme pria.
Beberapa wanita mengalami kontraksi setelah orgasme, yang bisa bertahan untuk jangka waktu tertentu hingga 24 jam.
4. Resolusi
Kondisi tubuh kembali ke saat sebelum terangsang.
(Mel/*)
Berikut siklus respons seksual yang dialami wanita ketika making love alias ML atau berhubungan seks seperti dikutip dari Bulit For Sex, Rabu (25/9/2013):
1. Fase Penuh Gairah
Alat kelamin mulai terisi darah dan muli mengeluarkan cairan pelumas vagina
2. Fase Stabil (Plateau)
Tingkat ketegangan otot meningkat dan jaringan otot mulai terisi darah. Napas memburu, kulit terasa panas, dan vagina membengkak.
3. Orgasme
Tingkat ketegangan otot tiba-tiba terlepas dan darah mulai meninggalkan alat kelamin. Rahim dan vagina berkontraksi dengan interval 0,08 detik, sama seperti pada orgasme pria.
Beberapa wanita mengalami kontraksi setelah orgasme, yang bisa bertahan untuk jangka waktu tertentu hingga 24 jam.
4. Resolusi
Kondisi tubuh kembali ke saat sebelum terangsang.
(Mel/*)