Jokowi diberi cenderamata berupa peci mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Peci itu diberikan oleh istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah, saat Gubernur DKI Jakarta itu hadir dalam peringatan ulang tahun The Wahid Institute yang ke-9.
Dengan tersenyum, pria bernama asli Joko Widodo itu menerima peci berwarna coklat yang biasa dikenakan oleh Gus Dur semasa hidupnya.
"Kenapa diberi peci Gus Dur, karena Pak Jokowi dan Gus Dur mirip. Filosofinya sama, 'Gitu aja kok repot' itu sama. Pak Jokowi nggak repot-repot, langsung turun lapangan," ujar Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid di Jalan Taman Amir Hamzah 8, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Yenny yang juga anak kedua Gus Dur mengatakan, Jokowi sengaja diundang dalam acara peringatan The Wahid Institute ini karena ingin mengapresiasi kepemimpinan mantan Walikota Solo ini, yang dinilai membela rakyat terpinggirkan dan menyelesaikan masalah tanpa kekerasan.
"Oleh sebab itu, kami sengaja mengundang Jokowi untuk melakukan orasi kebangsaan dalam Hari Kelahiran The Wahid Institute ini," tutur Yenny Wahid. The Wahid Institute yang berdiri sejak 2004 merupakan lembaga yang mempromosikan dan konsisten menyebarkan toleransi.
Usai penyerahan cenderamata itu, dilakukan acara makan. Saat itulah Jokowi menuangkan soto khas Jawa Timur untuk Sinta Nuriyah sebagai simbol memperingati ulang tahun The Wahid Institute. "Soto racikannya Pak Jokowi sangat luar biasa," ucap Sinta. (Eks/Yus)
Dengan tersenyum, pria bernama asli Joko Widodo itu menerima peci berwarna coklat yang biasa dikenakan oleh Gus Dur semasa hidupnya.
"Kenapa diberi peci Gus Dur, karena Pak Jokowi dan Gus Dur mirip. Filosofinya sama, 'Gitu aja kok repot' itu sama. Pak Jokowi nggak repot-repot, langsung turun lapangan," ujar Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid di Jalan Taman Amir Hamzah 8, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Yenny yang juga anak kedua Gus Dur mengatakan, Jokowi sengaja diundang dalam acara peringatan The Wahid Institute ini karena ingin mengapresiasi kepemimpinan mantan Walikota Solo ini, yang dinilai membela rakyat terpinggirkan dan menyelesaikan masalah tanpa kekerasan.
"Oleh sebab itu, kami sengaja mengundang Jokowi untuk melakukan orasi kebangsaan dalam Hari Kelahiran The Wahid Institute ini," tutur Yenny Wahid. The Wahid Institute yang berdiri sejak 2004 merupakan lembaga yang mempromosikan dan konsisten menyebarkan toleransi.
Usai penyerahan cenderamata itu, dilakukan acara makan. Saat itulah Jokowi menuangkan soto khas Jawa Timur untuk Sinta Nuriyah sebagai simbol memperingati ulang tahun The Wahid Institute. "Soto racikannya Pak Jokowi sangat luar biasa," ucap Sinta. (Eks/Yus)
