Risiko kehamilan yang sering dialami para ibu hamil diantaranya pendarahan akibat ketuban pecah pada kehamilan muda, plasenta previa, pre eklampsia dan janin yang tidak berkembang.
Kehamilan risiko tinggi tersebut dapat dideteksi melalui pemeriksaan fetomaternal untuk mendiagnosis gangguan kehamilan dan gangguan janin sehingga proses persalinan berjalan normal.
Fetomaternal merupakan salah satu cabang subspesialisasi dari bagian kandungan dan kebidanan (obstetri dan ginekologi) yang menangani masalah penyakit ibu hamil, perkembangan dan diagnosis gangguan janin di dalam kandungan, serta kasus kehamilan dengan risiko tinggi.
Pemeriksaan ini meliputi diagnosa dini fetal abnormalities (kelainan genetik, gangguan pembentukan organ), deteksi keguguran dan stillbirth (bayi lahir dalam keadaan meninggal), pre-term delivery (kelahiran prematur) dan screening untuk kelainan kromosom.
"Pemeriksaan dini seperti fetomaternal saat kehamilan sangat diperlukan agar dokter dapat memonitor calon bayi dan ibu untuk menghindari adanya risiko kehamilan dan komplikasi. Ketika sudah diketahui ada komplikasi maka dokter sudah tahu apa yang harus dilakukan," ujar Spesialis kebidanan dan kandungan, Konsultan Fetomaternal RSPI-Pondok Indah, dr. Azen Salim, Sp.OG-KFM, Kamis (26/9/2013).
Untuk pemeriksaan ini perlu dilakukan oleh tenaga medis profesional dan fasilitas yang menunjang. "Selain tenaga medis profesional juga diperlukan teknologi penyerta yang didedikasikan bagi calon bayi dan ibu dan RSPI sudah memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun menangani kelahiran dan berbagai kasus komplikasi," ujar CEO Rumah Sakit Pondok Indah Group Dr. Yanwar Hadiyanto. (Mia/Igw)
Kehamilan risiko tinggi tersebut dapat dideteksi melalui pemeriksaan fetomaternal untuk mendiagnosis gangguan kehamilan dan gangguan janin sehingga proses persalinan berjalan normal.
Fetomaternal merupakan salah satu cabang subspesialisasi dari bagian kandungan dan kebidanan (obstetri dan ginekologi) yang menangani masalah penyakit ibu hamil, perkembangan dan diagnosis gangguan janin di dalam kandungan, serta kasus kehamilan dengan risiko tinggi.
Pemeriksaan ini meliputi diagnosa dini fetal abnormalities (kelainan genetik, gangguan pembentukan organ), deteksi keguguran dan stillbirth (bayi lahir dalam keadaan meninggal), pre-term delivery (kelahiran prematur) dan screening untuk kelainan kromosom.
"Pemeriksaan dini seperti fetomaternal saat kehamilan sangat diperlukan agar dokter dapat memonitor calon bayi dan ibu untuk menghindari adanya risiko kehamilan dan komplikasi. Ketika sudah diketahui ada komplikasi maka dokter sudah tahu apa yang harus dilakukan," ujar Spesialis kebidanan dan kandungan, Konsultan Fetomaternal RSPI-Pondok Indah, dr. Azen Salim, Sp.OG-KFM, Kamis (26/9/2013).
Untuk pemeriksaan ini perlu dilakukan oleh tenaga medis profesional dan fasilitas yang menunjang. "Selain tenaga medis profesional juga diperlukan teknologi penyerta yang didedikasikan bagi calon bayi dan ibu dan RSPI sudah memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun menangani kelahiran dan berbagai kasus komplikasi," ujar CEO Rumah Sakit Pondok Indah Group Dr. Yanwar Hadiyanto. (Mia/Igw)