Kebosanan Seksual, Bagaimana Mengatasinya?

Kehidupan seksual tidak selalu berlangsung menyenangkan. Ada masa-masa suatu pasangan mengalami kejenuhan. Bagaimana mengatasi?

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 26 Sep 2013, 20:00 WIB
Siapa yang tidak ingin memiliki kehidupan seksual yang indah? Membayangkan atau mengenang peristiwa seksual yang nikmat pun bisa sangat mendebarkan. Apalagi jika bisa mengalami dan merasakannya setiap saat bersama pasangan yang kita cintai.

Sayangnya, kehidupan seksual tidak selalu berlangsung menyenangkan. Ada masa-masa suatu pasangan mengalami kejenuhan. Tak jarang kebosanan menjadi sedemikian parahnya, sehingga sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun suami istri tidak lagi menikmati hubungan seksual.

"Saya bosan, karena bertahun-tahun itu-itu melulu yang dilakukan," ujar seorang suami yang mendambakan variasi.
"Saya malas karena suami bukan orang yang romantis," tutur seorang istri yang mendambakan sentuhan emosional.

Jika ditelusuri lebih lanjut, kita akan menemukan banyak pasangan yang sesungguhnya kurang mendapatkan kepuasan dalam kehidupan seksualnya.

Seperti dikutip dari Askmen, Kamis (26/9/2013), salah satu faktor yang menjadi sumbernya adalah monotoni: segala sesuatu dilakukan sebagai rutinitas, mengulang hal-hal yang sama, tidak adanya variasi, absennya hal-hal yang baru, dan tak kunjung hadirnya sesuatu yang mengejutkan.

Faktor lain yang juga bisa mengganggu antara lain kondisi fisik yang kurang sehat. Misalnya karena gangguan diabetes melitus, prostat, hipertensi, dan lain-lain yang berpotensi menurunkan kualitas seksual seseorang, di samping gangguan psikis seperti stres, cemas, dan sebagainya.

Monotoni itu sendiri terjadi karena suatu pasangan tidak menyadari bahwa hubungan seksual merupakan peristiwa yang juga sangat membutuhkan kreativitas. Sayangnya, banyak orang masih menganggap bahwa hubungan seksual adalah sesuatu yang taken for granted: pokoknya ada, sudah dilakukan, harus diterima, dan tidak perlu dipertanyakan.

(Abd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya