Citizen6, Belanda: Setelah menjalani balapan pada kejuaraan Formula 3 Inggris di Nurburgring Jerman, pembalap
Indonesia, Sean Gelael akan kembali bertarung untuk kedua kalinya di sirkuit Zandvoort-Belanda tahun ini. Kali ini ia akan berlaga dalam Kejuaraan Formula 3 Eropa.
Dalam 4 minggu ke depan, Sean akan melakukan 3 seri terakhir Kejuaraan Formula 3 Eropa, yang akan dimulai dari Zandvoort, yang pernah menjadi tuan rumah Formula 1 Grand Prix sampai dengan1985. Sean berharap kejuaraan ini membuatnya semakin nyaman mengendarai Double R Racing Dallara-Mercedes tunggangannya.
Sean, pembalap berumur 16 tahun merupakan pembalap termuda dan minim pengalaman di antara 30 pembalap yang bertanding. Baginya tahun ini merupakan tahun pembelajaran yang berat. Tetapi, pada seri terakhir di Kejuaran Formula 3 Eropa di Nurburgring, Sean berhasil menempatkan dirinya semakin dekat di 10 pembalap terbaik yang bisa mendapatkan poin, di mana Sean mampu meraih posisi ke 13.
Sebelumnya Sean pernah berlaga di Zaandvort pada bulan Juli, di seri non kejuaraan Masters Formula 3. Sayangnya, pada saat itu Sean mengalami kecelakaan dan tidak berhasil menyelesaikan pertandingan, tetapi kali ini Sean berharap untuk tidak mengulangi hasil yang pernah diperoleh sebelumnya itu.
Lintasan sirkuit Zandvoort ini sangat sulit untuk ditaklukan. Khas sirkuit Eropa yang dibuat sekitar 1940 sampai dengan 1950 an. Sirkuit ini memiliki tikungan-tikungan berkarakter cepat yang membutuhkan konsentrasi maksimal dari para pembalap. Dengan adanya tikungan-tikungan yang panjang dan cepat, mengakibatkan susul menyusul antar pembalap akan menjadi sulit. Karena berada dekat di belakang pebalap lain akan mengakibatkan berkurangnya cengkraman aerdonimakia di bagian depan kendaraan. Sehingga sesi kualikfikasi menjadi penting.
"Sangatlah menyenangkan untuk dapat kembali berlaga di Nurburgring setelah libur beberapa minggu. Setiap pembalap tentu ingin bertanding, oleh karena itu saya sangat menantikan untuk dapat berlaga di seri demi seri di akhir musim ini," kata Sean.
"Zandvoort pasti akan sulit. Pertarungan di Eropa juga sangat kompetitif. Walaupun saya sudah belajar banyak hal selama ini, tetapi para pebalap lain juga semakin bertambah baik. Oleh karena itu, saya harus mampu untuk
berkembang lebih cepat dibandingkan dengan pesaing saya," tambah Sean.
Sean juga berharap, ia dapat melakukan yang terbaik dan mengeluarkan seluruh kemampuan kendaraan maupun
kemampuan saya pada saat sesi kualifikasi.
"Saya berharap dapat start dan berjuang untuk mendapatkan poin. Saat ini merupakan kesempatan yang tepat bagi saya untuk memberikan performa yang baik dalam mengakhiri musim balapan tahun ini dan sekaligus untuk
meningkatkan kepercayaan diri saya sebelum saya mulai melakukan persiapan untuk tahun 2014," ungkap Sean. (Anky Tomasouw/Mar)
Anky Tomasouw adalah pewarta warga yang bisa dihubungi lewat email: anky@karyaku.com
Indonesia, Sean Gelael akan kembali bertarung untuk kedua kalinya di sirkuit Zandvoort-Belanda tahun ini. Kali ini ia akan berlaga dalam Kejuaraan Formula 3 Eropa.
Dalam 4 minggu ke depan, Sean akan melakukan 3 seri terakhir Kejuaraan Formula 3 Eropa, yang akan dimulai dari Zandvoort, yang pernah menjadi tuan rumah Formula 1 Grand Prix sampai dengan1985. Sean berharap kejuaraan ini membuatnya semakin nyaman mengendarai Double R Racing Dallara-Mercedes tunggangannya.
Sean, pembalap berumur 16 tahun merupakan pembalap termuda dan minim pengalaman di antara 30 pembalap yang bertanding. Baginya tahun ini merupakan tahun pembelajaran yang berat. Tetapi, pada seri terakhir di Kejuaran Formula 3 Eropa di Nurburgring, Sean berhasil menempatkan dirinya semakin dekat di 10 pembalap terbaik yang bisa mendapatkan poin, di mana Sean mampu meraih posisi ke 13.
Sebelumnya Sean pernah berlaga di Zaandvort pada bulan Juli, di seri non kejuaraan Masters Formula 3. Sayangnya, pada saat itu Sean mengalami kecelakaan dan tidak berhasil menyelesaikan pertandingan, tetapi kali ini Sean berharap untuk tidak mengulangi hasil yang pernah diperoleh sebelumnya itu.
Lintasan sirkuit Zandvoort ini sangat sulit untuk ditaklukan. Khas sirkuit Eropa yang dibuat sekitar 1940 sampai dengan 1950 an. Sirkuit ini memiliki tikungan-tikungan berkarakter cepat yang membutuhkan konsentrasi maksimal dari para pembalap. Dengan adanya tikungan-tikungan yang panjang dan cepat, mengakibatkan susul menyusul antar pembalap akan menjadi sulit. Karena berada dekat di belakang pebalap lain akan mengakibatkan berkurangnya cengkraman aerdonimakia di bagian depan kendaraan. Sehingga sesi kualikfikasi menjadi penting.
"Sangatlah menyenangkan untuk dapat kembali berlaga di Nurburgring setelah libur beberapa minggu. Setiap pembalap tentu ingin bertanding, oleh karena itu saya sangat menantikan untuk dapat berlaga di seri demi seri di akhir musim ini," kata Sean.
"Zandvoort pasti akan sulit. Pertarungan di Eropa juga sangat kompetitif. Walaupun saya sudah belajar banyak hal selama ini, tetapi para pebalap lain juga semakin bertambah baik. Oleh karena itu, saya harus mampu untuk
berkembang lebih cepat dibandingkan dengan pesaing saya," tambah Sean.
Sean juga berharap, ia dapat melakukan yang terbaik dan mengeluarkan seluruh kemampuan kendaraan maupun
kemampuan saya pada saat sesi kualifikasi.
"Saya berharap dapat start dan berjuang untuk mendapatkan poin. Saat ini merupakan kesempatan yang tepat bagi saya untuk memberikan performa yang baik dalam mengakhiri musim balapan tahun ini dan sekaligus untuk
meningkatkan kepercayaan diri saya sebelum saya mulai melakukan persiapan untuk tahun 2014," ungkap Sean. (Anky Tomasouw/Mar)
Anky Tomasouw adalah pewarta warga yang bisa dihubungi lewat email: anky@karyaku.com
