Kabar duka datang dari ahli forensik terkemuka Abdul Mun'im Idries. Ia meninggal dunia pada Jumat dini hari tadi di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, pada usia 66 tahun.
Mun'im saat ini disemayamkan di bagian forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Salemba. Pria yang lahir di Pekalongan, 25 Mei 1947 ini akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Tebet, Jakarta, usai salat Jumat.
"Di Menteng Pulo, abis salat jumat," kata Seni, sekretaris Dadang Hawari--psikolog yang merupakan kakak Mun'im--saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Menurut Seni, sebelum dimakamkan, jenazah Mun'im akan disalatkan di Masjid Arief Rahman Hakim FKUI Salemba. Kemudian baru dibawa ke TPU Menteng Pulo.
Dadang sebelumnya menjelaskan, Mun'im meninggal dunia setelah menjalani operasi. Ia mengalami gangguan pada bagian kandung empedu. "Sakitnya, kantung empedu," ucap Dadang kepada Liputan6.com.
Mun'im adalah ahli forensik terkenal di Indonesia. Sejumlah kasus besar pernah ditanganinya. Di antaranya kasus penembak misterius (petrus), kasus paedofil dengan tersangka Robot Gedhek, kasus perkosaan massal 13-14 Mei dan kasus Ita, kasus Trisakti, kasus Semanggi, kasus buruh Marsinah, dan kasus kematian aktivis HAM Munir. (Riz/Sss)
Energi & Tambang