Laporan penting dikeluarkan panel antarpemerintah mengenai perubahan iklim atau Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Para ilmuwan 95 persen yakin manusia adalah "penyebab dominan" perubahan iklim sejak 1950-an.
Para ilmuwan juga mengajukan bukti fisik terkait perubahan iklim. Di tanah, udara, lautan -- terjadinya pemanasan global 'tak diragukan lagi'.
Laporan tersebut juga menambahkan, jeda pemanasan selama 15 tahun terakhir adalah jangka waktu yang teramat pendek untuk merefleksikan tren jangka panjang.
Sebelumnya, sejumlah perkiraan menyebutkan peningkatan suhu bumi di masa datang diperkirakan akan lebih rendah dari laporan IPCC tahun 2007 lalu.
Panel ilmuwan justru memperingatkan, emisi gas rumah kaca secara terus-menerus akan menyebabkan pemanasan lebih lanjut dan perubahan dalam segala aspek dari sistem iklim.
Untuk menghentikan perubahan iklim diperlukan, "Pengurangan emisi gas rumah kaca secara substansial dan berkelanjutan."
Kesimpulan yang dirumuskan di Stockholm, Swedia, dianggap yang paling komperehensif terhadap pemahaman atas mekanisme pemanasan di planet manusia.
Secara terus terang dan tegas, sejak 1950-an, banyak perubahan yang diamati dalam sistem iklim yang "belum pernah terjadi selama beberapa dekade sebelumnya bahkan ribuan tahun".
Masing-masing dari tiga dekade terakhir, secara berturut-turut telah terjadi pemanasan di permukaan Bumi. Makin panas dibandingkan semua periode sejak 1850, bahkan daripada setiap saat dalam 1.400 tahun terakhir.
"Penilaian kami yang dilakukan secara ilmiah menemukan bahwa atmosfer dan laut menghangat, jumlah salju dan es telah berkurang, permukaan laut rata-rata global makin tinggi, dan bahwa konsentrasi gas rumah kaca telah meningkat," kata Qin Dahe, salah satu ketua kelompok kerja 1 IPCC, yang menyusun laporan, seperti dimuat BBC, Jumat (27/9/2013).
Ketua yang lain, Prof Thomas Stocker mengatakan, "Perubahan iklim mengancam dua sumber daya primer bagi manusia dan ekosistem: tanah dan air. Dalam jangka pendek, itu akan mengancam planet ini, yang jadi satu-satunya rumah bagi manusia."
Para penulis laporan mengatakan, manusia jelas bertanggung jawab atas lebih dari setengah peningkatan suhu yang teramati.
Terkait jeda peningkatan temperatur dalam periode sejak 1998, juga disinggung dalam laporan. Para peneliti mengingatkan, periode tersebut dimulai dengan tahun El Nino yang panas. "Tidak mencerminkan tren iklim jangka panjang."
Para ahli dalam laporan ini juga menyimpulkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer naik sebesar 20% sejak 1950. Dengan temuan ini, artinya tingkat konsentrasi karbondioksida di atmosfer meningkat 40% sejak era pra-industri.
Pemodelan yang dilakukan para ahli menyatakan dengan kondisi tersebut temperatur atau suhu bumi juga diprediksi akan naik 2 derajat Celsius, dan permukaan air laut akan meningkat 1 meter pada akhir abad ini. (Ein/Yus)
Para ilmuwan juga mengajukan bukti fisik terkait perubahan iklim. Di tanah, udara, lautan -- terjadinya pemanasan global 'tak diragukan lagi'.
Laporan tersebut juga menambahkan, jeda pemanasan selama 15 tahun terakhir adalah jangka waktu yang teramat pendek untuk merefleksikan tren jangka panjang.
Sebelumnya, sejumlah perkiraan menyebutkan peningkatan suhu bumi di masa datang diperkirakan akan lebih rendah dari laporan IPCC tahun 2007 lalu.
Panel ilmuwan justru memperingatkan, emisi gas rumah kaca secara terus-menerus akan menyebabkan pemanasan lebih lanjut dan perubahan dalam segala aspek dari sistem iklim.
Untuk menghentikan perubahan iklim diperlukan, "Pengurangan emisi gas rumah kaca secara substansial dan berkelanjutan."
Kesimpulan yang dirumuskan di Stockholm, Swedia, dianggap yang paling komperehensif terhadap pemahaman atas mekanisme pemanasan di planet manusia.
Secara terus terang dan tegas, sejak 1950-an, banyak perubahan yang diamati dalam sistem iklim yang "belum pernah terjadi selama beberapa dekade sebelumnya bahkan ribuan tahun".
Masing-masing dari tiga dekade terakhir, secara berturut-turut telah terjadi pemanasan di permukaan Bumi. Makin panas dibandingkan semua periode sejak 1850, bahkan daripada setiap saat dalam 1.400 tahun terakhir.
"Penilaian kami yang dilakukan secara ilmiah menemukan bahwa atmosfer dan laut menghangat, jumlah salju dan es telah berkurang, permukaan laut rata-rata global makin tinggi, dan bahwa konsentrasi gas rumah kaca telah meningkat," kata Qin Dahe, salah satu ketua kelompok kerja 1 IPCC, yang menyusun laporan, seperti dimuat BBC, Jumat (27/9/2013).
Ketua yang lain, Prof Thomas Stocker mengatakan, "Perubahan iklim mengancam dua sumber daya primer bagi manusia dan ekosistem: tanah dan air. Dalam jangka pendek, itu akan mengancam planet ini, yang jadi satu-satunya rumah bagi manusia."
Para penulis laporan mengatakan, manusia jelas bertanggung jawab atas lebih dari setengah peningkatan suhu yang teramati.
Terkait jeda peningkatan temperatur dalam periode sejak 1998, juga disinggung dalam laporan. Para peneliti mengingatkan, periode tersebut dimulai dengan tahun El Nino yang panas. "Tidak mencerminkan tren iklim jangka panjang."
Para ahli dalam laporan ini juga menyimpulkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer naik sebesar 20% sejak 1950. Dengan temuan ini, artinya tingkat konsentrasi karbondioksida di atmosfer meningkat 40% sejak era pra-industri.
Pemodelan yang dilakukan para ahli menyatakan dengan kondisi tersebut temperatur atau suhu bumi juga diprediksi akan naik 2 derajat Celsius, dan permukaan air laut akan meningkat 1 meter pada akhir abad ini. (Ein/Yus)