Muhammad Nazaruddin kembali mengeluarkan pernyataan yang mencengangkan. Terpidana suap wisma atlet itu mengklaim Bendahara Umum PDIP Olly Dondonkambey menerima sejumlah uang dari proyek Hambalang.
"Olly dapat anggarannya ada yang Rp 7,5 miliar sama Rp 5 miliar," kata Nazaruddin, usai menjalani pemeriksaan maraton sejak Senin lalu, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Suami Neneng ini menjelaskan Olly mendapat uang begitu besar karena memiliki peran mengatur semua anggaran dalam proyek Hambalang. Bahkan, anggaran tidak akan turun bila Olly tidak memberi izin. "Perannya Olly di Hambalang, dia yang ngatur semua anggaran sampai anggaran itu diturunkan," imbuhnya.
Tidak hanya itu, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat juga menyebut Olly dilindungi. "Olly banyak yang back up, banyak kekuasaan di belakangnya untuk mengamankan Olly," ujar Nazar tanpa menyebut siapa yang dimaksud.
Olly berstatus sebagai saksi dalam kasus Hambalang. Ia pernah diperiksa KPK dan membantah tudingan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin yang mengatakan dia menerima uang dari proyek Hambalang. Saat proyek Hambalang dibahas di DPR, Olly menjadi pimpinan Badan Anggaran DPR.
KPK pun sudah menggeledah rumah Olly di Minahasa Utara. Dari penggeledahan, KPK menyita 2 set meja makan antik yang nilainya diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. (Ary/Ism)
"Olly dapat anggarannya ada yang Rp 7,5 miliar sama Rp 5 miliar," kata Nazaruddin, usai menjalani pemeriksaan maraton sejak Senin lalu, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Suami Neneng ini menjelaskan Olly mendapat uang begitu besar karena memiliki peran mengatur semua anggaran dalam proyek Hambalang. Bahkan, anggaran tidak akan turun bila Olly tidak memberi izin. "Perannya Olly di Hambalang, dia yang ngatur semua anggaran sampai anggaran itu diturunkan," imbuhnya.
Tidak hanya itu, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat juga menyebut Olly dilindungi. "Olly banyak yang back up, banyak kekuasaan di belakangnya untuk mengamankan Olly," ujar Nazar tanpa menyebut siapa yang dimaksud.
Olly berstatus sebagai saksi dalam kasus Hambalang. Ia pernah diperiksa KPK dan membantah tudingan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin yang mengatakan dia menerima uang dari proyek Hambalang. Saat proyek Hambalang dibahas di DPR, Olly menjadi pimpinan Badan Anggaran DPR.
KPK pun sudah menggeledah rumah Olly di Minahasa Utara. Dari penggeledahan, KPK menyita 2 set meja makan antik yang nilainya diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. (Ary/Ism)
