Kementerian Perhubungan berupaya menarik minat masyarakat untuk menggunakan transportasi publik. Salah satunya dengan mengadakan bus anti lampu merah. Program itu juga diharapkan bisa mengatasi lonjakan volume pembelian mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC).
"Akan ada bus yang jalan nggak kena lampu merah. Kalau mau dekat lampu merah, akan jadi hijau. Untuk menarik orang naik kendaraan umum ya harus dibuat menarik," ujar Direktur Bina Sarana Transportasi Perkotaan Kemenhub Djoko Sasono dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2013).
Bus tersebut termasuk dalam program transit system yang sedang dikerjakan Kemenhub. Program itu akan diberlakukan di 16 kota. Rencananya, tahun depan program tersebut akan diujicobakan di beberapa kota besar.
"Ada di Yogyakarta, Solo, Semarang, Pekanbaru, Palembang, dan Jakarta," tutur Djoko.
Dana yang dibutuhkan untuk program itu, lanjut dia, tidak sedikit. "Sekitar Rp 380 miliar akan digunakan membangun program itu," demikian Djoko. (Adi/Sss)
"Akan ada bus yang jalan nggak kena lampu merah. Kalau mau dekat lampu merah, akan jadi hijau. Untuk menarik orang naik kendaraan umum ya harus dibuat menarik," ujar Direktur Bina Sarana Transportasi Perkotaan Kemenhub Djoko Sasono dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2013).
Bus tersebut termasuk dalam program transit system yang sedang dikerjakan Kemenhub. Program itu akan diberlakukan di 16 kota. Rencananya, tahun depan program tersebut akan diujicobakan di beberapa kota besar.
"Ada di Yogyakarta, Solo, Semarang, Pekanbaru, Palembang, dan Jakarta," tutur Djoko.
Dana yang dibutuhkan untuk program itu, lanjut dia, tidak sedikit. "Sekitar Rp 380 miliar akan digunakan membangun program itu," demikian Djoko. (Adi/Sss)