[VIDEO] Meski Cacat Fisik, Asnimar Tetap Berkarya

Korban kecelakaan kereta api ini tetap menjalani hidup dengan penghasilan Rp 10-15 ribu sebagai upahnya menyulam pakaian pengantin.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Sep 2013, 08:49 WIB
Cacat fisik tak menghalangi seorang wanita di kota Pariaman, Sumatera Barat untuk tetap berkarya. Asnimar, wanita korban kecelakaan kereta api ini tetap semangat menjalani hidup meski dengan penghasilan Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu sebagai upahnya menyulam pakaian pengantin.

Seperti tayangan Liputan 6 Pagi SCTV Minggu (29/9/2013), penghasilan itu yang hanya cukup untuk menghidupi dirinya yang sebatang kara dengan semua rutinitas di atas kursi roda. Namun ia tetap bersabar.

Sulaman pakaian pengantin adat Minangkabau ini begitu indah. Namun siapa sangka sulaman ini adalah hasil karya Asnimar yang tidak memiliki jari-jari tangan yang sempurna alias cacat. Meski memiliki keterbatasan, Asnimar juga tetap terlihat cekatan menyulam di rumahnya yang terletak di Desa Mangguang, Kecamatan Pariaman Utara.

Asnimar adalah korban kecelakaan tragis kereta api 23 tahun lalu. Peristiwa itulah  yang mengakibatkan kedua kakinya harus diamputasi dan kehilangan 3 jari tangannya.

Kini usia Asnimar sudah 43 tahun. ia berharap suatu saat akan memiliki gerobak motor agar dapat mengembangkan usahanya yaitu berdagang dan memiliki usaha sulaman pakaian pengantin. (Gen/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya