Tolak Aksi Bullying, Ratusan Mahasiswa di Surabaya Joget Flashmob

Aki penolakan bullying dilakukan berbagai cara, seperti yang dilakukan mahasiswa Surabaya ini. Caranya: Berjoget flashmob.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 30 Sep 2013, 01:47 WIB

Tolak aksi bullying, Komunitas NEXT dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari dari Universitas Kristen Petra Surabaya membuat sebuah pagelaran tari anti bullying. Sebanyak 280 mahasiswa ikut ambil bagian dalam pagelaran yang diadakan Ciputra World, Surabaya, Minggu (29/9/2013) sore.

Bagian Divisi Publikasi penyelenggara pagelaran tersebut, Bramantyo mengatakan aksi ini digelar atas keprihatinan masyarakat terhadap aksi bullying yang kerap kali menghantui para pelajar ataupun mahasiswa hingga kini. Menurut Bramantyo, tercatat negara Indonesia kini menempati 4 besar negara dengan kasus bullying tertinggi di dunia.

"Saat ini, bullying telah menjadi sebuah tindakan yang sangat mengkhawatirkan. Tak banyak orang tahu bahwa Indonesia masuk dalam empat negara dengan kasus bullying tertinggi di dunia," ungkap Bagian Divisi Publikasi, Bramantyo di Surabaya, Minggu (29/9/2013).

Bramantyo menambahkan, acara yang menampilkan tarian Flashmob Anti-Bullying ini ditampilkan dengan menonjolkan realita tentang bullying yang ada di lingkungan sekitar. "Berangkat dari realita yang ada, kami tergerak melawan anti-bullying dengan menggelar Flashmob Anti-Bullying. Flashmob ini dikemas secara kreatif dengan alur kisah yang mendeskripsikan realita di sekitar kita," ucapnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelajar di seluruh Indonesia mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya dari tindak bullying terhadap mental sehingga tak ada lagi korban dari tindakan bullying. "Tarian yang berlangsung selama 10 menit itu diperagakan secara bagian-bagian oleh para dancer yang sudah berlatih sejak 8 September lalu," urainya.

Sementara itu, Ketua Panitia Novita Nirmala mengatakan tarian Flash Mob anti-bullying ini ditampilkan sebagai bentuk penolakan terhadap tindakan bullying yang hingga kini masih terus dilakukan oleh kaum pelajar dan mahasiswa.

"Itulah sepenggal cerita yang dituangkan ke dalam bentuk seni tari dengan setiap gerakan mewakili teriakan orang-orang yang peduli akan gerakan anti-bullying itu," tutur Novita.

Selain menampilkan MOB Dance, para aktivis kegiatan ini juga mengajak pengunjung Ciputra World untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan anti-bullying dengan cara cap tangan pada papan yang disediakan. (Ant/Tnt)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya