PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menargetkan jumlah penumpang kereta commuter line Jabodetabek mencapai 700 ribu penumpang per hari di 2014 dari saat ini sebanyak 600 ribu per hari.
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo mengatakan pendorong peningkatan jumlah penumpang seiring penggunaan e-ticketing dan tarif progresif yang mulai berlaku 1 Juli.
"Sampai akhir tahun ini target kita bisa 620 ribu, karena kita kan belum tambah rangkaiannya," ujar dia di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2013).
Dia mengungkapkan transaksi dengan metode elektronik seperti e-ticketing merupakan yang paling banyak di Indonesia, dibanding dengan transaksi elektronik lain.
"Sebelum ada e-ticketing cuma sekitar 300 ribu. Target awal kami untuk e-ticketing ini sebenarnya cuma 400 ribu penumpang," ungkap dia.
Selain itu, penerapan program tiket harian berjamin (THB) yang juga diterapkan KCJ ternyata dinilai sangat efektif dalam rangka menertibkan para penumpang yang naik dan turun kereta. Selama ini kartu e-ticketing banyak hilang karena tidak dikembalian penumpang KRL.
"Pernah dalam 1 hari penumpang yang tidak lewat pintu itu sampai 20 ribu orang, sekarang paling 3 orang saja. Ini karena ada jaminan uang yang Rp 5 ribu itu. Ini juga memberikan peningkatan tadinya 30% menjadi 50%," tandasnya. (Dny/Nur)
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo mengatakan pendorong peningkatan jumlah penumpang seiring penggunaan e-ticketing dan tarif progresif yang mulai berlaku 1 Juli.
"Sampai akhir tahun ini target kita bisa 620 ribu, karena kita kan belum tambah rangkaiannya," ujar dia di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2013).
Dia mengungkapkan transaksi dengan metode elektronik seperti e-ticketing merupakan yang paling banyak di Indonesia, dibanding dengan transaksi elektronik lain.
"Sebelum ada e-ticketing cuma sekitar 300 ribu. Target awal kami untuk e-ticketing ini sebenarnya cuma 400 ribu penumpang," ungkap dia.
Selain itu, penerapan program tiket harian berjamin (THB) yang juga diterapkan KCJ ternyata dinilai sangat efektif dalam rangka menertibkan para penumpang yang naik dan turun kereta. Selama ini kartu e-ticketing banyak hilang karena tidak dikembalian penumpang KRL.
"Pernah dalam 1 hari penumpang yang tidak lewat pintu itu sampai 20 ribu orang, sekarang paling 3 orang saja. Ini karena ada jaminan uang yang Rp 5 ribu itu. Ini juga memberikan peningkatan tadinya 30% menjadi 50%," tandasnya. (Dny/Nur)
