Jalan tol yang terbentang sepanjang 12,7 kilometer (km) di atas perairan laut Teluk Benoa bisa dibilang menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia. Pasalnya, Mandara disebut-sebut sebagai jalur tol terindah di dunia.
Tim Liputan6.com mencoba menjajal mulusnya jalan tol yang menghubungkan Nusa Dua-Bandara Ngurah Rai-Benoa dengan memakai kendaraan roda dua. Sebab jalan tol ini memang memiliki jalur khusus motor sehingga tidak akan mengganggu kenyamanan pengendara mobil.
Memasuki wilayah tol, pengendara akan mulai disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat indah karena berada di atas perairan laut.
Jalan beraspal pun sangat rata dan tanpa lubang sama sekali, supaya pengendara dapat memacu kendaraannya lebih cepat.
Beberapa kilometer berkendara, maka Anda akan disambut dengan gerbang tol bergaya Bali. Namun sayang, pengendara tidak dapat menghentikan laju kendaraan hanya untuk sekadar menikmati pemandangan, bahkan berfoto-foto di tol tersebut.
Apabila ketahuan, maka petugas tol akan menegur pengendara menggunakan pengeras suara sehingga didengar pengendara lain.
Solusinya, pengendara terpaksa membatasi laju kendaraan dan berkendara di sisi kiri supaya bisa menikmati pemandangan teluk Benoa sepanjang perjalanan. Satu hal yang perlu diperhatikan pengendara bahwa angin di atas jalan tol Mandara cukup kencang dari sisi kiri maupun kanan.
Sekadar informasi, hari ini adalah batas terakhir pengelola, PT Jasa Marga Balitol memberlakukan tarif parkir gratis. Namun tarif tol di Mandara sudah mulai berlaku terhitung pukul 00.00 WITA malam ini.
Tarif jalan tol pertama di Pulau Bali ini dioperasikan menggunakan sistem terbuka dengan tarif untuk Golongan I (sedan, minibus, dan sejenisnya serta bus) sebesar Rp 10 ribu. Dan tarif jalan tol untuk motor sebesar Rp 4 ribu.
Sedangkan tarif tol Golongan II (truk dengan dua gandar Rp 15 ribu, Golongan III (truk dengan tiga gandar) Rp 20 ribu, Golongan IV (truk dengan empat gandar) Rp 25 ribu dan Golongan V (truk dengan lima gandar atau lebih) Rp 30 ribu. (Fik/Nur)
Tim Liputan6.com mencoba menjajal mulusnya jalan tol yang menghubungkan Nusa Dua-Bandara Ngurah Rai-Benoa dengan memakai kendaraan roda dua. Sebab jalan tol ini memang memiliki jalur khusus motor sehingga tidak akan mengganggu kenyamanan pengendara mobil.
Memasuki wilayah tol, pengendara akan mulai disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat indah karena berada di atas perairan laut.
Jalan beraspal pun sangat rata dan tanpa lubang sama sekali, supaya pengendara dapat memacu kendaraannya lebih cepat.
Beberapa kilometer berkendara, maka Anda akan disambut dengan gerbang tol bergaya Bali. Namun sayang, pengendara tidak dapat menghentikan laju kendaraan hanya untuk sekadar menikmati pemandangan, bahkan berfoto-foto di tol tersebut.
Apabila ketahuan, maka petugas tol akan menegur pengendara menggunakan pengeras suara sehingga didengar pengendara lain.
Solusinya, pengendara terpaksa membatasi laju kendaraan dan berkendara di sisi kiri supaya bisa menikmati pemandangan teluk Benoa sepanjang perjalanan. Satu hal yang perlu diperhatikan pengendara bahwa angin di atas jalan tol Mandara cukup kencang dari sisi kiri maupun kanan.
Sekadar informasi, hari ini adalah batas terakhir pengelola, PT Jasa Marga Balitol memberlakukan tarif parkir gratis. Namun tarif tol di Mandara sudah mulai berlaku terhitung pukul 00.00 WITA malam ini.
Tarif jalan tol pertama di Pulau Bali ini dioperasikan menggunakan sistem terbuka dengan tarif untuk Golongan I (sedan, minibus, dan sejenisnya serta bus) sebesar Rp 10 ribu. Dan tarif jalan tol untuk motor sebesar Rp 4 ribu.
Sedangkan tarif tol Golongan II (truk dengan dua gandar Rp 15 ribu, Golongan III (truk dengan tiga gandar) Rp 20 ribu, Golongan IV (truk dengan empat gandar) Rp 25 ribu dan Golongan V (truk dengan lima gandar atau lebih) Rp 30 ribu. (Fik/Nur)