PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat penurunan rugi bersih menjadi US$ 290,86 juta pada semester pertama 2013 dibanding periode semester pertama 2012 senilai US$ 364,15 juta.
Penurunan rugi bersih terjadi karena turunnya beban usaha turun menjadi US$ 232,91 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 314,91 juta.
Perseroan juga tidak melakukan eksplorasi pada semester pertama 2013, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatat biaya eksplorasi US$ 71,91 juta.
Tak cuma itu, rugi kurs juga mengalami penurunan menjadi US$ 25,19 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 50,27 juta.
Kinerja BUMI di semester pertama ini memang belum menunjukkan hal positif karena pendapatan perseroan juga belum ada kenaikan.
Pendapatan emiten batu bara ini turun menjadi US$ 1,85 miliar pada semester pertama 2013 dari semester pertama 2012 senilai US$ 1,94 miliar.
Beban pokok pendapatan perseroan naik menjadi US$ 1,48 miliar pada semester pertama 2013 dari semester pertama 2012 senilai US$1,39 miliar. Laba bruto perseroan turun menjadi US4375,80 juta pada semester pertama 2013 dari semester pertama 2012 senilai US$564,07 juta.
Beban usaha perseroan turun dari US$314,91 juta pada semester pertama 2012 menjadi US$232,91 juta pada semester pertama 2013.
Laba usaha perseroan turun menjadi US$142,89 juta pada semester pertama 2013 dari semester pertama 2012 senilai US$239,16 juta. Demikian diikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/9/2013).
Total liabilitas perseroan naik tipis menjadi US$ 6,98 miliar pada 30 Juni 2013 dari Desember 2012 senilai US$ 6,96 miliar. Ekuitas perseroan turun menjadi US$123,71 juta pada 30 Juni 2012 dari Desember 2012 senilai US$392,14 juta. Kas perseroan naik menjadi 89,16 juta pada 30 Juni 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai 45,15 juta.
Pada penutupan perdagangan saham Senin ini, saham BUMI ditutup melemah 6,18% ke level Rp455 per saham. Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.706 kali dengan nilai transaksi Rp20,85 miliar. (Amh/Igw)
Penurunan rugi bersih terjadi karena turunnya beban usaha turun menjadi US$ 232,91 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 314,91 juta.
Perseroan juga tidak melakukan eksplorasi pada semester pertama 2013, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatat biaya eksplorasi US$ 71,91 juta.
Tak cuma itu, rugi kurs juga mengalami penurunan menjadi US$ 25,19 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 50,27 juta.
Kinerja BUMI di semester pertama ini memang belum menunjukkan hal positif karena pendapatan perseroan juga belum ada kenaikan.
Pendapatan emiten batu bara ini turun menjadi US$ 1,85 miliar pada semester pertama 2013 dari semester pertama 2012 senilai US$ 1,94 miliar.
Beban pokok pendapatan perseroan naik menjadi US$ 1,48 miliar pada semester pertama 2013 dari semester pertama 2012 senilai US$1,39 miliar. Laba bruto perseroan turun menjadi US4375,80 juta pada semester pertama 2013 dari semester pertama 2012 senilai US$564,07 juta.
Beban usaha perseroan turun dari US$314,91 juta pada semester pertama 2012 menjadi US$232,91 juta pada semester pertama 2013.
Laba usaha perseroan turun menjadi US$142,89 juta pada semester pertama 2013 dari semester pertama 2012 senilai US$239,16 juta. Demikian diikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/9/2013).
Total liabilitas perseroan naik tipis menjadi US$ 6,98 miliar pada 30 Juni 2013 dari Desember 2012 senilai US$ 6,96 miliar. Ekuitas perseroan turun menjadi US$123,71 juta pada 30 Juni 2012 dari Desember 2012 senilai US$392,14 juta. Kas perseroan naik menjadi 89,16 juta pada 30 Juni 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai 45,15 juta.
Pada penutupan perdagangan saham Senin ini, saham BUMI ditutup melemah 6,18% ke level Rp455 per saham. Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.706 kali dengan nilai transaksi Rp20,85 miliar. (Amh/Igw)