Hari Pertama, APEC Bahas Empat Hal di Sektor Pariwisata

Gelaran perdana dalam rangkaian Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 dimulai pada Selasa (1/10/2013) ini.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Okt 2013, 09:27 WIB
Gelaran perdana dalam rangkaian Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 dimulai dengan penyelenggaran forum yang membahas mengenai High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation (HLPD) untuk mendongkrak sektor pariwisata antar negara Asia Pasifik.

Dialog ini diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia selama dua hari, pada 1-2 Oktober.

Tujuannya untuk membahas peran, rencana kerja, agenda serta proposal berbagai inisiatif dalam mendorong fasilitas perjalanan dan konektivitas people to people di sektor pariwisata.

Jangka panjangnya, mengutamakan sektor pariwisata sebagai faktor pendukung integrasi wilayah APEC dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com di Sheraton Hotel, Kuta Bali, HLPD ini akan dihadiri dan bertindak sebagai Ketua Sidang oleh Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsudin pada sesi I, Dirjen Bea dan Cukai Agung Kuswandono pada sesi II, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di sesi III dan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono pada sesi IV.

Sesi I akan membahas mengenai fasilitas visa terkait bagaimana memanfaatkan visa negara ke-3, simplifikasi pengurusan visa, elektronik visa, studi dampak kemudahan visa di wilayah APEC dukungan dari UNWTO dan WTTC.

Sesi II mengenai informasi soal penumpang. Advance passenger information akan membahas mengenai APEC Guidelines on Ensuring Tourist Safety dan Develop a lessons learned/best practices document.

Sesi III terkait pembahasan trusted travelel program yang mengembangkan prinsip-prinsip utama dalam sharing informasi, penggunaan bimetrics for screening dan verifikasi identitas, fasilitasi perjalanan untuk personel pembantu korban bencana.

Dan sesi IV dibahas Tourist Friendly Airport Program yakni tentang konsep mengenai bandara yang memberi keramahan dan kenyamanan bagi semua orang.

Penyediaan informasi yang komprehensif, teknologi inovatif terkait proses imigrasi bea dan cukai, dan promosi keunikan serta kekhasan destinasi wisata.

Dalam kesempatan ini, diagendakan pula kehadiran dari Menteri Industri dan Sumber Daya Primer dari Brunei Darussalam, Pehin Dato Yahya Bakar, Menteri Transportasi dan Komunikasi China Taipe, Yeh Kuang Shih, Menteri Pariwisata dan Budaya Malaysia, Dato Seri Mohamed Nazri bin Abdul Aziz dan lainnya. (Fik/Sis/Nur)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya