Haji Lulung: Pindahkan Lurah Susan, Stabilitas Harus Dijaga

Tipikal Ahok keras dan berbicara ceplas-ceplos kepada siapapun.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 01 Okt 2013, 17:50 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana ikut berkomentar terkait konfrontasi antara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi terkait kisruh penolakan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli oleh warganya karena perbedaan keyakinan.

Lulung, yang pernah bersitegang dengan Ahok terkait kisruh PKL Tanah Abang itu menganggap pernyataan keras Ahok kepada Gamawan itu muncul karena memang tipikal Ahok yang keras dan berbicara ceplas-ceplos kepada siapapun.

"Setelah saya evaluasi, jangankan Menteri Dalam Negeri, Tuhan saja dilawan sama Pak Ahok. Dia kan di Youtube-nya Marunda, waktu masyarakat tidak mau ditempatkan di rumah susun, dia bilang itu masyarakat bajingan," kata Lulung di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, (1/10/2013).

"Ia pun bilang, 'kalau tidak saya nanti kasih, mau melapor siapa! Mau melapor siapa? Mau melapor konsultan dari Belanda! Mau melapor dewa. Eh, Tuhan sekalipun turun, saya sikat,'" lanjut Lulung.

Terkait keberadaan Lurah Susan, dia mengaku mendukung usulan Gamawan untuk mengevaluasi pengangkatan Lurah Susan sebagai lurah di Lenteng Agung. Hal itu karena penolakan berdampak pada warga lain dan kinerja aparat di kelurahan.

"Ini harus dievaluasi. Memang ada aksi dari masyarakat tentang itu, supaya tidak lebih berdampak pada yang lain. Karena apa? Ini masalah politik, stabilitas politik harus tetap dijaga," kata Lulung.

Terkait adanya dugaan aksi demonstrasi penolakan lurah tersebut adalah bayaran dan ada pihak yang mendalangi karena tidak suka dengan lurah cantik tersebut, Lulung enggan berkomentar lebih jauh.

"Nggak tahu, itu harusnya diinvestigasi dong oleh Pemprov. Itu kan urusan pemerintah," pungkas Lulung. (Mvi/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya