Xiao Feng dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tak biasa. Perutnya membesar, hingga bocah 2 tahun itu kesulitan bernafas.
Untuk mengetahui apa gerangan yang terjadi, dokter pun melakukan pemindaian sinar X dan MRI. Hasilnya amat mengejutkan, Feng mengandung janin kembarannya dalam perutnya yang bengkak.
Para dokter yang terkejut bukan kepalang mengdiagnosis, Feng 'hamil'. Padahal ia laki-laki dan tak punya rahim.
Feng buru-buru dibawa masuk ke ruang gawat darurat. Di sana bocah itu dipaksa 'melahirkan'. Dokter lalu mengeluarkan janin kembarannya itu.
Janin berukuran 20 cm itu sudah punya tulang belakang yang berkembang, juga jari tangan dan kaki. Pertumbuhannya luar biasa, bahkan menurut dokter, ia memenuhi hampir dua per tiga perut Feng. Jika tak segera ditangani, nyawa bocah itu niscaya terancam.
Seperti dimuat New.com.au, 1 Oktober 2013, kasus kembar siam seperti itu -- yang dikenal sebagai cryptodidymus, sangat langka.
Xiao Feng dan kembarannya seharusnya terpisah saat pembuahan di dalam rahim sang ibu. Namun, ternyata pembelahan ini tak sempurna dan menyebabkan terjadinya kembar siam dengan kondisi tak biasa. Janin kembaran berada di dalam tubuh Feng sebagai parasit.
Kasus Sanju Bhagat
Kasus yang juga dikenal sebagai fetus in fetu -- terdapat bayi dalam perut bayi juga dilaporkan terjadi sebelumnya.
Seperti Liputan6.com kutip dari ABC News 23 Agustus 2006, perut pria asal India bernama Sanju Bhagat membesar. Hingga mirip ibu hamil 9 bulan.
Suatu malam di tahun 1999, pria yang kala itu berusia 36 tahun dilarikan ke rumah sakit. Awalnya dokter mengira, ada tumor di perutnya. "Tumor itu sangat besar hingga menekan diafragmanya. Itu mengapa ia mengalami kesulitaan bernafas," kata dokter yang menanganinya, Ajay Mehta dari Tata Memorial Hospital, Mumbai.
Saat operasi, dokter menemukan sesuatu yang luar biasa. Saat pisau bedah membuka bagian perut Sanju, tiba-tiba cairan meluber keluar, sesuatu yang mengejutkan terkuak.
"Aku terkejut sekaligus ngeri. Aku seakan bisa bersalaman dengan seseorang di dalamnya."
Dokter Ajay Mehta lalu memasukkan tangannya lebih dalam ke perut Sanju, ia merasakan ada banyak tulang di dalamnya, lalu satu persatu bagian tubuh keluar: alat vital, rambut, rahang, lengan, tungkai. "Kami terkejut bukan main. Bingung sekaligus heran."
Pada pandangan pertama, Sanju Bhagat seakan melahirkan. Namun, sejatinya ia mengandung janin kembarannya yang 'terperangkap' dalam tubuhnya, sebagai parasit, selama 36 tahun!
Menurut Dokter Mehta, saat itu ada kurang dari 90 kasus fetus in fetu tercatat dalam literatur medis. Apa yang menurut dokter adalah keajaiban medis bisa membawa akibat psikologis bagi mereka yang mengalaminya. Seperti dialami Sanju Bhagat. Setelah operasi, ia sembuh seketika, namun kurangnya pemahaman masyarakat, membuatnya terus jadi sasaran gunjingan.
Penelusuran Liputan6.com, kasus serupa juga pernah terjadi di Kepulauan Riau tahun 2012 lalu. Bayi perempuan berusia 5 bulan mengalami kondisi fetus in fetu. (Ein)
Untuk mengetahui apa gerangan yang terjadi, dokter pun melakukan pemindaian sinar X dan MRI. Hasilnya amat mengejutkan, Feng mengandung janin kembarannya dalam perutnya yang bengkak.
Para dokter yang terkejut bukan kepalang mengdiagnosis, Feng 'hamil'. Padahal ia laki-laki dan tak punya rahim.
Feng buru-buru dibawa masuk ke ruang gawat darurat. Di sana bocah itu dipaksa 'melahirkan'. Dokter lalu mengeluarkan janin kembarannya itu.
Janin berukuran 20 cm itu sudah punya tulang belakang yang berkembang, juga jari tangan dan kaki. Pertumbuhannya luar biasa, bahkan menurut dokter, ia memenuhi hampir dua per tiga perut Feng. Jika tak segera ditangani, nyawa bocah itu niscaya terancam.
Seperti dimuat New.com.au, 1 Oktober 2013, kasus kembar siam seperti itu -- yang dikenal sebagai cryptodidymus, sangat langka.
Xiao Feng dan kembarannya seharusnya terpisah saat pembuahan di dalam rahim sang ibu. Namun, ternyata pembelahan ini tak sempurna dan menyebabkan terjadinya kembar siam dengan kondisi tak biasa. Janin kembaran berada di dalam tubuh Feng sebagai parasit.
Kasus Sanju Bhagat
Kasus yang juga dikenal sebagai fetus in fetu -- terdapat bayi dalam perut bayi juga dilaporkan terjadi sebelumnya.
Seperti Liputan6.com kutip dari ABC News 23 Agustus 2006, perut pria asal India bernama Sanju Bhagat membesar. Hingga mirip ibu hamil 9 bulan.
Suatu malam di tahun 1999, pria yang kala itu berusia 36 tahun dilarikan ke rumah sakit. Awalnya dokter mengira, ada tumor di perutnya. "Tumor itu sangat besar hingga menekan diafragmanya. Itu mengapa ia mengalami kesulitaan bernafas," kata dokter yang menanganinya, Ajay Mehta dari Tata Memorial Hospital, Mumbai.
Saat operasi, dokter menemukan sesuatu yang luar biasa. Saat pisau bedah membuka bagian perut Sanju, tiba-tiba cairan meluber keluar, sesuatu yang mengejutkan terkuak.
"Aku terkejut sekaligus ngeri. Aku seakan bisa bersalaman dengan seseorang di dalamnya."
Dokter Ajay Mehta lalu memasukkan tangannya lebih dalam ke perut Sanju, ia merasakan ada banyak tulang di dalamnya, lalu satu persatu bagian tubuh keluar: alat vital, rambut, rahang, lengan, tungkai. "Kami terkejut bukan main. Bingung sekaligus heran."
Pada pandangan pertama, Sanju Bhagat seakan melahirkan. Namun, sejatinya ia mengandung janin kembarannya yang 'terperangkap' dalam tubuhnya, sebagai parasit, selama 36 tahun!
Menurut Dokter Mehta, saat itu ada kurang dari 90 kasus fetus in fetu tercatat dalam literatur medis. Apa yang menurut dokter adalah keajaiban medis bisa membawa akibat psikologis bagi mereka yang mengalaminya. Seperti dialami Sanju Bhagat. Setelah operasi, ia sembuh seketika, namun kurangnya pemahaman masyarakat, membuatnya terus jadi sasaran gunjingan.
Penelusuran Liputan6.com, kasus serupa juga pernah terjadi di Kepulauan Riau tahun 2012 lalu. Bayi perempuan berusia 5 bulan mengalami kondisi fetus in fetu. (Ein)