Citizen6, Jakarta: Ribuan orang lakukan aksi nyata untuk pendidikan dengan menjadi relawan Festival Gerakan Indonesia Mengajar (Festival GIM).
Saat konferensi pers diadakan empat hari sebelum pelaksanaan, tercatat lebih dari 4.000 peserta sudah mendaftar. Diperkirakan 10 ribu relawan akan berkumpul dalam pelaksanaan Festival GIM tanggal 5-6 Oktober mendatang di Ecovention Hall, Ancol, Jakarta.
Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono pun meyakini Festival GIM kerja bakti terbesar di Jakarta. Perencanaan dan pelaksanaan festival ini pun tak kalah unik, seluruhnya dilakukan oleh relawan panitia yang jumlahnya lebih dari 850 orang dan tak menggunakan jasa event organizer.
Para relawan panitia ini bahkan ikut membayar iuran kegiatan yang sama dengan relawan peserta. "Jika dihitung, akumulasi jam kerelawanan untuk mengadakan Festival GIM hingga di hari pelaksanaannya, tak kurang dari 97.712 jam kerja," kata Hikmat dalam Konferensi Pers Festival GIM di kantor Indonesia Mengajar.
Hikmat melanjutkan, festival ini juga menjadi wadah multiaktivasi gerakan sosial pertama di Indonesia. Di Festival GIM, relawan diajak membuat media belajar kreatif di wahana-wahana kerja yang tersedia. Pertama, ada Kotak Cakrawala, yaitu aktivitas memilih, mengemas, dan mengirim buku terbaik untuk dikirimkan ke rumah belajar di penjuru nusantara. Kedua, ada Kartupedia, yaitu aktivitas merangkum informasi mengenai pengetahuan umum jadi kartu belajar yang menarik untuk sekolah dan masyarakat.
Ketiga, ada Kemas-kemas sains, yaitu aktivitas membuat dan mengemas alat peraga untuk perkaya pembelajaran sains dan matematika di 126 SD di nusantara. Keempat ada Teater Dongeng, yaitu aktivitas merekam dongeng dan cerita rakyat yang diperankan sendiri untuk ditonton bersama di desa-desa ujung republik.
Kelima, ada Kepingpedia, yaitu aktivitas membuat puzzle ilustrasi pengetahuan sebagai sarana belajar asyik untuk siswa. Keenam, ada Video Profesi, yaitu aktivitas merekam cerita inspiratif tentang profesi relawan untuk referensi cita-cita mereka. Ketujuh, ada Melodi Ceria, yaitu aktivitas menyanyikan lagu anak dan daerah untuk perkaya khazanah tentang budaya nusantara.
Kedelapan, ada Sains Berdendang, yaitu aktivitas mengkreasikan lagu populer dengan materi pelajaran untuk ceriakan kegiatan belajar di sekolah. Kesembilan, ada Surat Semangat, yaitu aktivitas membagi motivasi lewat cerita inspiratif yang dituangkan dalam surat. Selain kesembilan wahana kerja di atas, juga ada Aula Indonesia. Yaitu wahana kolaborasi antar relawan untuk menjalin jejaring persaudaraan.
Seluruh dari festival ini akan dikirimkan ke 126 SD penempatan Indonesia Mengajar yang tersebar dari Aceh sampai Papua. Hikmat menjelaskan, sejak mengirimkan 367 sarjana-sarjana terbaik ke SD kekurangan guru berkualitas sebagai pengajar muda di 17 kabupaten di Indonesia, selama itu pula Indonesia Mengajar menyaksikan ada banyak pejuang pendidikan yang berjuang di tengah kesederhanaan.
"Ada ribuan orang melakukan ini semua dengan ketulusan dan keikhlasan yang kadangkala sulit dipahami. Guru-guru yang penuh bakti pada kemajuan muridnya, kepala sekolah yang penuh perhatian pada guru-gurunya, dan masih banyak lagi," kata Hikmat.
Indonesia Mengajar pun bergerak bersama ribuan relawan yang bekerja dalam berbagai bentuk perannya dalam gerakan pendidikan. Di sekitar Indonesia Mengajar sendiri saat ini tercatat ada lebih dari 4.000 relawan yang aktif dalam berbagai bentuk, seperti pendamping taman bacaan, asesor rekrutmen Pengajar Muda, relawan Penyala dan Kelas Inspirasi, anggota korps donatur, trainer, dan banyak lagi.
"Untuk menghormati seluruh kerja keras mereka yang sesungguhnya sedang menyiapkan lapis besar generasi masa depan Indonesia, dan atas semua rasa syukur pada kemajuan gerakan kita ini, kami mengundang masyarakat Indonesia untuk membangun interaksi antar semua orang yang memperjuangkan pendidikan lewat Festival Gerakan Indonesia Mengajar," ucap Hikmat.
Bagi masyarakat umum yang ingin menjadi relawan kerja bakti di Festival GIM, pendaftaran online dibuka hingga 2 Oktober 2013. Selain itu, Kantor Indonesia Mengajar juga menyediakan alternatif pendaftaran tunai hingga 4 Oktober 2013. Sedangkan peminat yang ingin membeli langsung di hari pelaksanaan, bisa mendapatkan tiketnya di stan penjualan di Ecovention Hall, Ancol. (Shally Pristine IM/Mar)
Shally Pristine IM adalah Koordinator Sosialisasi dan Engagement Festival GIM dan pewarta warga. Apabila ada pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi PIC Media Relations Festival GIM, Khrisma Fitriasari lewat email khrisma.f@gmail.com.
Mulai 30 September-11 Oktober ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Oleh-oleh Khas Kotaku". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Saat konferensi pers diadakan empat hari sebelum pelaksanaan, tercatat lebih dari 4.000 peserta sudah mendaftar. Diperkirakan 10 ribu relawan akan berkumpul dalam pelaksanaan Festival GIM tanggal 5-6 Oktober mendatang di Ecovention Hall, Ancol, Jakarta.
Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono pun meyakini Festival GIM kerja bakti terbesar di Jakarta. Perencanaan dan pelaksanaan festival ini pun tak kalah unik, seluruhnya dilakukan oleh relawan panitia yang jumlahnya lebih dari 850 orang dan tak menggunakan jasa event organizer.
Para relawan panitia ini bahkan ikut membayar iuran kegiatan yang sama dengan relawan peserta. "Jika dihitung, akumulasi jam kerelawanan untuk mengadakan Festival GIM hingga di hari pelaksanaannya, tak kurang dari 97.712 jam kerja," kata Hikmat dalam Konferensi Pers Festival GIM di kantor Indonesia Mengajar.
Hikmat melanjutkan, festival ini juga menjadi wadah multiaktivasi gerakan sosial pertama di Indonesia. Di Festival GIM, relawan diajak membuat media belajar kreatif di wahana-wahana kerja yang tersedia. Pertama, ada Kotak Cakrawala, yaitu aktivitas memilih, mengemas, dan mengirim buku terbaik untuk dikirimkan ke rumah belajar di penjuru nusantara. Kedua, ada Kartupedia, yaitu aktivitas merangkum informasi mengenai pengetahuan umum jadi kartu belajar yang menarik untuk sekolah dan masyarakat.
Ketiga, ada Kemas-kemas sains, yaitu aktivitas membuat dan mengemas alat peraga untuk perkaya pembelajaran sains dan matematika di 126 SD di nusantara. Keempat ada Teater Dongeng, yaitu aktivitas merekam dongeng dan cerita rakyat yang diperankan sendiri untuk ditonton bersama di desa-desa ujung republik.
Kelima, ada Kepingpedia, yaitu aktivitas membuat puzzle ilustrasi pengetahuan sebagai sarana belajar asyik untuk siswa. Keenam, ada Video Profesi, yaitu aktivitas merekam cerita inspiratif tentang profesi relawan untuk referensi cita-cita mereka. Ketujuh, ada Melodi Ceria, yaitu aktivitas menyanyikan lagu anak dan daerah untuk perkaya khazanah tentang budaya nusantara.
Kedelapan, ada Sains Berdendang, yaitu aktivitas mengkreasikan lagu populer dengan materi pelajaran untuk ceriakan kegiatan belajar di sekolah. Kesembilan, ada Surat Semangat, yaitu aktivitas membagi motivasi lewat cerita inspiratif yang dituangkan dalam surat. Selain kesembilan wahana kerja di atas, juga ada Aula Indonesia. Yaitu wahana kolaborasi antar relawan untuk menjalin jejaring persaudaraan.
Seluruh dari festival ini akan dikirimkan ke 126 SD penempatan Indonesia Mengajar yang tersebar dari Aceh sampai Papua. Hikmat menjelaskan, sejak mengirimkan 367 sarjana-sarjana terbaik ke SD kekurangan guru berkualitas sebagai pengajar muda di 17 kabupaten di Indonesia, selama itu pula Indonesia Mengajar menyaksikan ada banyak pejuang pendidikan yang berjuang di tengah kesederhanaan.
"Ada ribuan orang melakukan ini semua dengan ketulusan dan keikhlasan yang kadangkala sulit dipahami. Guru-guru yang penuh bakti pada kemajuan muridnya, kepala sekolah yang penuh perhatian pada guru-gurunya, dan masih banyak lagi," kata Hikmat.
Indonesia Mengajar pun bergerak bersama ribuan relawan yang bekerja dalam berbagai bentuk perannya dalam gerakan pendidikan. Di sekitar Indonesia Mengajar sendiri saat ini tercatat ada lebih dari 4.000 relawan yang aktif dalam berbagai bentuk, seperti pendamping taman bacaan, asesor rekrutmen Pengajar Muda, relawan Penyala dan Kelas Inspirasi, anggota korps donatur, trainer, dan banyak lagi.
"Untuk menghormati seluruh kerja keras mereka yang sesungguhnya sedang menyiapkan lapis besar generasi masa depan Indonesia, dan atas semua rasa syukur pada kemajuan gerakan kita ini, kami mengundang masyarakat Indonesia untuk membangun interaksi antar semua orang yang memperjuangkan pendidikan lewat Festival Gerakan Indonesia Mengajar," ucap Hikmat.
Bagi masyarakat umum yang ingin menjadi relawan kerja bakti di Festival GIM, pendaftaran online dibuka hingga 2 Oktober 2013. Selain itu, Kantor Indonesia Mengajar juga menyediakan alternatif pendaftaran tunai hingga 4 Oktober 2013. Sedangkan peminat yang ingin membeli langsung di hari pelaksanaan, bisa mendapatkan tiketnya di stan penjualan di Ecovention Hall, Ancol. (Shally Pristine IM/Mar)
Shally Pristine IM adalah Koordinator Sosialisasi dan Engagement Festival GIM dan pewarta warga. Apabila ada pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi PIC Media Relations Festival GIM, Khrisma Fitriasari lewat email khrisma.f@gmail.com.
Mulai 30 September-11 Oktober ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Oleh-oleh Khas Kotaku". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.