Masih Ada Masyarakat yang Bilang Stroke Itu `Kesambet Setan`

Pengetahuan masyarakat Indonesia tentang stroke dinilai masih kurang, terbukti masih banyaknya mitos yang berkembang di sekitar kita.

oleh Melly Febrida diperbarui 03 Okt 2013, 11:30 WIB
Meskipun di Indonesia data kasus stroke belum jelas, tapi diperkirakan dari 240 juta penduduk Indonesia ada 300.000 orang yang terkena stroke setiap tahun. Belum lagi masih banyaknya mitos seputar stroke yang berkembang di masyarakat seperti stroke dibilang karena kesambet.

Hal demikian disebut Ketua Neuro Center, dr. Setyo Widi, Sp. BS (K) dari Eka Hospital BSD sebagai gambaran bahwa pengetahuan tentang stroke masyarakat Indonesia masih kurang.

"Stroke berkaitan dengan pencegahan. Menanggulangi faktor risiko saja, masyarakat Indonesia masih belum mampu. Seperti misalnya masih banyak orang merokok. Banyak orang tahu bahaya merokok tapi mereka tetap saja merokok. Ini tanda bahwa pengetahuan orang kita masih rendah dan kurang baik," kata dokter Setyo seperti ditulis Kamis (3/10/2013).

Dokter spesialis saraf Eka Hospital dr. Heriyanto, SpS menambahkan, kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang stroke, bisa dilihat dari masih banyaknya mitos yang berkembang di sekitar kita.

"Orang Amerika saja yang notabenenya negara maju, masih percaya dengan banyak mitos. Seperti misalnya, mereka masih percaya stroke bisa terjadi pada orang yang sudah tua saja atau stroke itu nasib. Itu mereka yang bilang tingkat pendidikannya tinggi," kata Heriyanto.

Apalagi di Indonesia, Herianto mengatakan, masyarakat kita masih banyak percaya hal gaib atau berhubungan dengan budaya leluhur. Contohnya, orang stroke dibilang kesambet setan (kerasukan setan), atau sesak dada dibilang angin duduk dan lain sebagainya.

"Ini menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia tentang stroke jauh dari apa yang kita harapkan," jelas Heriyanto.

(Fit/Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya