Ditemukan! Gunung Super yang Pernah Meledak Dahsyat di Mars

Meski ukurannya jauh lebih kecil dari Olympus Mons -- gunung terbesar di Tata Surya, letusan Eden Patera jauh lebih dahsyat.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 03 Okt 2013, 13:12 WIB
Sudah sejak lama para ilmuwan memprediksi Mars memiliki aktivitas vulkanik signifikan, di beberapa miliar tahun pertama keberadaannya. Namun, gambar permukaan Planet Merah tak memberikan cukup bukti terkait keberadaan gunung berapi.

Itu dulu. Kini, penelitian baru menunjukkan, para ilmuwan selama ini mungkin mencari jenis gunung yang salah.

Sebuah studi baru di jurnal ilmiah Nature berpendapat bahwa beberapa formasi geologi di Mars yang dianggap sebagai kawah, sejatinya adalah supervolkano --gunung super yang mampu menghasilkan letusan vulkanis dengan ejekta lebih besar dari 1.000 kilometer kubik.

"Ini adalah jenis yang sama sekali baru dari proses yang belum pernah kita pikirkan tentang Mars. Itu mengubah cara pandang kita terhadap evolusi planet tersebut," kata penulis utama studi tersebut, Joseph Michalsk, dari Planetary Science Institute di Tucson, Arizona, dan National History Museum, London, seperti dimuat CNN, Kamis (3/10/2013).

Foto dok. Liputan6.com


Letusan gunung berapi mungkin mewakili ledakan terbesar yang pernah ada dalam sejarah Mars. Menurut  Michalski, itu terjadi sekitar 3,5 miliar tahun lalu.

Dia dan koleganya dari NASA, Jacob Bleacher menfokuskan studinya pada wilayah Mars yang disebut Arabia Terra, yang dipenuhi kawah. Bleacher tak ikut mendiskusikan studi Rabu lalu gara-gara shutdown pemerintah AS yang memaksa merumahkan para pegawai NASA.

Lepas dari gonjang-ganjing politik yang mempengaruhi penganggaran di AS, para peneliti menggunakan data dari sejumlah instrumen yang berada di orbit Mars: Mars Express, Mars Reconnaissance Orbiter, Mars Global Surveyor, dan Mars Odyssey.

Yang paling dianggap menarik oleh mereka adalah kawah yang dinamakan Eden Patera -- yang tak konsisten dengan karakteristik kawah hasil tumbukan benda langit. Ia justru mirip dengan bentuk kaldera di Bumi --gunung berapi yang telah runtuh atau amblas ke dalam Bumi. Para ilmuwan yakin benar, Eden Patera mungkin adalah contoh terbaik dari supervolkano kuno di Mars. Meski mungkin bentuk awalnya tak kerucut seperti gunung di Bumi.

Eden Patera, dan supervolkano lain mungkin jauh lebih kecil dari Olympus Mons -- gunung raksasa berbentuk perisai di Mars, yang besarnya setara dengan wilayah negara bagian Arizona, AS. Olympus Mons adalah gunung terbesar di Tata Surya.

Namun, menurut, Michalski, letusan Eden Patera jauh lebih dahsyat dari Olympus Mons yang mengalirkan lava. Letusannya akan melemparkan material ke seluruh planet. Menyemburkan miliaran ton batu dan abu ke angkasa.

Foto dok. Liputan6.com


Lalu, apa arti penting temuan ini?

Michalski mengatakan, gunung api super adalah instrumen pembentukan formasi geologi dan iklim di Bumi. Hal yang sama terjadi di Mars.

Di Bumi, letusan gunung api super akan mengirimkan material ke atmosfer yang menghalangi masuknya sinar matahari. Membuat iklim dunia anjlok. Bumi jadi makin dingin. 

Memahami supervolkano bisa memberikan wawasan baru bagi para ilmuwan yang mengarah pada petunjuk baru terkait atmosfer Mars di awal masa pembentukannya. Juga membantu menjelaskan berbagai fitur geologi planet terdekat dengan Bumi itu.

Material letusan itu bahkan mungkin bertanggung jawab untuk beberapa batu yang ditemukan rover atau robot penjelajah Curiosity sejak mendarat di Planet Merah pada 6 Agustus 2012.

Dan, ini ada kaitannya dengan mimpi untuk menjadikan Mars sebagai koloni manusia.

Dengan memahami kondisi geologi Mars, bahwa semburan supervulkano bisa mempengaruhi komposisi atmosfer awal dan evolusi iklim setelahnya -- ia mungkin berdampak pada potensi habitasi Mars, potensi planet itu untuk menopang kehidupan -- dengan menarik sejumlah besar air dan unsur-unsur penting yang dibutuhkan makhluk hidup di dalamnya. (Ein/Mut)

Baca juga: Ditemukan! Gunung `Monster` Terbesar Dunia di Samudera Pasifik

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya