Hotel Redtop: Penangkapan KPK Baru Pertama Terjadi

Hotel Redtop di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, tiba-tiba saja digeruduk penyidik KPK pada Rabu malam tadi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Okt 2013, 13:07 WIB
Hotel Redtop di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, tiba-tiba saja digeruduk penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semalam. Salah satu 'buruannya' diduga tengah menginap di kamar hotel itu. Adalah Hambit Bintih, Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang dicokok dari hotel itu.

Hambit terkait kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah kepada Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Sementara itu, pihak hotel yang menerima kedatangan KPK mengizinkan para penyidik masuk. Mereka pun diantarkan menuju kamar yang dimaksud dengan satu syarat, tak ada kegaduhan selama penangkapan berlangsung.

Pihak hotel mengklaim, penangkapan itu baru pertama kali terjadi. "Ini pertama kali terjadi pada kami dalam kasus yang ditangani KPK. Kami sendiri memang tidak mengetahui hal ini," kata Public Relation Manager hotel, Danang Ambar Kreshno di Jakarta, Kamis (3/10/2013).

"KPK tidak berkoordinasi ke kami. Langsung datang, menunjukan surat resmi dan tugas kami hanya bekerja sama. Karena semua sudah sesuai prosedur."

Namun Danang tak memungkiri, hotel bintang 4 tempatnya bekerja itu kerap didatangi tamu daerah. Namun pihaknya merasa tak berkepentingan untuk mengetahui lebih detail urusan masing-masing tamu itu di Jakarta.

"Kebanyakan tamu daerah. Kami tidak tahu kepentingannya apa. Semua tamu yang hadir yang kami tahu keperluan hanya menginap," pungkas Danang.

Rabu malam tadi 2 Oktober 2013, sekitar pukul 22.00 WIB, KPK menangkap Akil bersama 4 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan. Mereka adalah anggota DPR berinisial CHN dan pengusaha CN. Secara terpisah, KPK juga menangkap calon Bupati Gunung Mas Kalimantan Tengah Hambit Bintih dan pihak swasta DH. (Ndy/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya