Hakim Konstitusi Patrialis Akbar berencana menjenguk rekannya, Ketua MK Akil Mochtar yang ditangkap KPK semalam. Kemungkinan kunjungan akan dilakukan sore nanti.
"Sore saya mau jenguk Pak Akil," kata Patrialis Akbar di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2013).
Namun, Patrialis belum tahu apakah diperbolehkan menemui koleganya tersebut. Maka itu, untuk memastikan dapat bertemu Patrialis mengirim pesan singkat pada Juru Bicara KPK Johan Budi.
"Baru saja kirim SMS untuk pastiin bisa bertemu Pak Akil atau tidak. Tapi, masih belum dibalas nih," ujar mantan Menkumham yang juga politisi PAN itu.
Dalam penangkapan yang terjadi Rabu 2 Oktober malam, Akil ditangkap di kediamannya di kompleks Widya Chandra. Ia diduga menerima suap dalam bentuk dollar Singapura dan dolar Amerika senilai sekitar Rp 3 miliar. Selain Akil Mochtar, anggota DPR Chairun Nisa, dan kepala daerah Bupati Gunung Mas Hambit Bintih juga dibekuk.
Ruang kerja dan ruang staf Akil Mochtar disegel KPK. Penggeledahan kemungkinan dilaksanakan hari ini. Mobil dinas Akil pun disita. Sebagai Ketua MK, Akil memperoleh gaji cukup besar, berkisar Rp 30 juta-Rp 40 juta per bulan dan berbagai tunjungan lainnya.
Mantan Ketua MK Mahfud MD menilai dari kejadian ini, hanya KPK saja yang masih bisa dipercaya masyarakat. "Sekarang sudah tinggal KPK yang secara institusional bisa dipercaya. MK sudah jatuh terjerembab dan hancur. Rakyat harus bangkit menghancurkan koruptoir," tukas Mahfud. (Ism/Mut)
"Sore saya mau jenguk Pak Akil," kata Patrialis Akbar di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2013).
Namun, Patrialis belum tahu apakah diperbolehkan menemui koleganya tersebut. Maka itu, untuk memastikan dapat bertemu Patrialis mengirim pesan singkat pada Juru Bicara KPK Johan Budi.
"Baru saja kirim SMS untuk pastiin bisa bertemu Pak Akil atau tidak. Tapi, masih belum dibalas nih," ujar mantan Menkumham yang juga politisi PAN itu.
Dalam penangkapan yang terjadi Rabu 2 Oktober malam, Akil ditangkap di kediamannya di kompleks Widya Chandra. Ia diduga menerima suap dalam bentuk dollar Singapura dan dolar Amerika senilai sekitar Rp 3 miliar. Selain Akil Mochtar, anggota DPR Chairun Nisa, dan kepala daerah Bupati Gunung Mas Hambit Bintih juga dibekuk.
Ruang kerja dan ruang staf Akil Mochtar disegel KPK. Penggeledahan kemungkinan dilaksanakan hari ini. Mobil dinas Akil pun disita. Sebagai Ketua MK, Akil memperoleh gaji cukup besar, berkisar Rp 30 juta-Rp 40 juta per bulan dan berbagai tunjungan lainnya.
Mantan Ketua MK Mahfud MD menilai dari kejadian ini, hanya KPK saja yang masih bisa dipercaya masyarakat. "Sekarang sudah tinggal KPK yang secara institusional bisa dipercaya. MK sudah jatuh terjerembab dan hancur. Rakyat harus bangkit menghancurkan koruptoir," tukas Mahfud. (Ism/Mut)
