Hadapi Shutdown AS Bursa RI Cuma Bisa Jadi `Mandor`

Perekonomian global dipastikan terkena imbas ketika shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS) terus berkelanjutan.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 04 Okt 2013, 17:05 WIB
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan, perekonomian global akan terkena imbasnya ketika shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS) terus berkelanjutan.

"Kalau efeknya tergantung berapa lama pemerintah AS dalam menurunkan gejolak ekonomi yang ada saat ini. Untuk itu kita lihat dulu shutdown AS yang berkelanjutannya. Pasti ekonomi global akan terkena dampaknya," ujar Ito ketika ditemui di gedung BEI, Jakarta, Jumat (4/10/2013).

Ito menjelaskan, pihak BEI tidak bisa terlalu banyak untuk melakukan peredaman tersebut. Pasalnya BEI itu hanyalah merupakan mandor pasar.

Meski di satu sisi, pihaknya juga tidak terlalu mengkhawatirkan dampak dari shutdown AS tersebut. Pasalnya, keadaan yang seperti itu pernah terjadi di tahun 1995-1996.

Saat itu, laju IHSG tetap mengalami pertumbuhan yang baik, dan tidak berpengaruh sama sekali terhadap gejolak ekonomi yang terjadi di AS.

"Bayangkan saja di tahun 1995-1996 kan terjadi juga gejolak ekonomi AS, tapi Indeks kita tetep mengalami kenaikan. Bursa itu tidak bisa apa-apa, hanyalah sebagai mandor pasar saja," tegas dia.

Selain itu, ia mengungkapkan, yang perlu dikhawatirkan saat ini ialah defisit neraca transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan Indonesia.

Karena pergerakan IHSG cenderung dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut yang bisa merubah signifikan kinerja indeks di pasar modal Indonesia.

"Dua faktor itu yang berpengaruh dan sangat signifikan dampaknya mempengaruhi laju IHSG. Untuk itu perlulah diredam kedua dampak tersebut," tutup Ito. (Dis/Nur)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya