Ketika istri meninggal dunia, siapa yang paling bersedih? Jawabannya pasti lah si suami. Itupula yang terlukis di wajah Minggus Tahitoe, ayah dari penyanyi Marcello Tahitoe alias Ello. Diana Nasution, sang istri tutup usia pada Jumat (4/10/2013) dini hari di umur 55 tahun. Inilah akhir kisah cinta Minggus-Diana yang terbingkai indah selama 36 tahun membina pernikahan.
Saat menerima para pelayat di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggus memang tak menunjukkan kesedihan lewat airmata. Beda dengan kakak Diana, Rita Nasution, yang sempat menangis histeris, Minggus memilih berdiri dan mematung samping jasad Diana. Ia memandangi wajah sang istri dalam-dalam. Sambil sesekali merapikan tatanan rambut Diana yang tertiup angin.
Kekuatan cinta Minggus membuat pilu para pelayat. Ujung-ujungnya, banyak yang tak kuasa menahan tangis melihat betapa tegarnya Minggus melepas kepergian Diana. Salahsatu yang menitikkan airmata ialah artis Bella Saphira. Si bintang sinetron 'Dewi Fortuna' itu keluar dari rumah duka dengan mata memerah.
"Kepergiannya jelas membawa duka. Bagaimanapun manusia berpisah dengan kekasih pasti berduka. Tapi, lebih baik dia pergi karena terlalu menderita di sini," ungkap Minggus lirih.
Seperti diketahui bersama, Diana merentang ajal setelah empat tahun lebih menderita kanker payudara. Beberapa tahap pengobatan sudah dilaluinya, termasuk operasi pengangkatan payudara dan kemoterapi.
Meski banyak yang mengaku proses kemoterapi itu amat menyakitkan, tapi Diana tak pernah mengeluhkannya di hadapan keluarga. Bagi pelantun 'Jangan Biarkan' ini, cinta sang suami sudah cukup menghilangkan rasa sakit. Diana pun meminta Minggus agar tak jauh-jauh darinya.
"Dia tidak pernah mengeluh. Justru, kalau saya yang sudah lemah, dia yang selalu menguatkan. Dua malam terakhir, dia nggak mau saya pergi. Dia mau saya selalu dekat. Dia bilang; sini cium istrinya dulu," kenang Minggus.
Siapa sangka, permintaan Diana agar Minggus menciumnya adalah kali terakhir Diana bertingkah manja di hadapan sang suami. Usai itu, kondisi Diana kritis sampai akhirnya ajal menjemput. (fei)
Saat menerima para pelayat di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggus memang tak menunjukkan kesedihan lewat airmata. Beda dengan kakak Diana, Rita Nasution, yang sempat menangis histeris, Minggus memilih berdiri dan mematung samping jasad Diana. Ia memandangi wajah sang istri dalam-dalam. Sambil sesekali merapikan tatanan rambut Diana yang tertiup angin.
Kekuatan cinta Minggus membuat pilu para pelayat. Ujung-ujungnya, banyak yang tak kuasa menahan tangis melihat betapa tegarnya Minggus melepas kepergian Diana. Salahsatu yang menitikkan airmata ialah artis Bella Saphira. Si bintang sinetron 'Dewi Fortuna' itu keluar dari rumah duka dengan mata memerah.
"Kepergiannya jelas membawa duka. Bagaimanapun manusia berpisah dengan kekasih pasti berduka. Tapi, lebih baik dia pergi karena terlalu menderita di sini," ungkap Minggus lirih.
Seperti diketahui bersama, Diana merentang ajal setelah empat tahun lebih menderita kanker payudara. Beberapa tahap pengobatan sudah dilaluinya, termasuk operasi pengangkatan payudara dan kemoterapi.
Meski banyak yang mengaku proses kemoterapi itu amat menyakitkan, tapi Diana tak pernah mengeluhkannya di hadapan keluarga. Bagi pelantun 'Jangan Biarkan' ini, cinta sang suami sudah cukup menghilangkan rasa sakit. Diana pun meminta Minggus agar tak jauh-jauh darinya.
"Dia tidak pernah mengeluh. Justru, kalau saya yang sudah lemah, dia yang selalu menguatkan. Dua malam terakhir, dia nggak mau saya pergi. Dia mau saya selalu dekat. Dia bilang; sini cium istrinya dulu," kenang Minggus.
Siapa sangka, permintaan Diana agar Minggus menciumnya adalah kali terakhir Diana bertingkah manja di hadapan sang suami. Usai itu, kondisi Diana kritis sampai akhirnya ajal menjemput. (fei)
