Nama Vo Nguyen Giap, selamanya akan ditulis dengan tinta emas dalam sejarah Vietnam. Dia adalah jenderal yang jenius, yang berhasil mengusir penjajah Prancis dan kemudian memaksa Amerika Serikat hengkang. Giap adalah pahlawan besar nomor dua, setelah Ho Chi Minh -- yang mengantar negerinya menuju kemerdekaan.
Kini kabar duka datang. Giap dinyatakan meninggal dunia Jumat malam di rumah sakit militer di ibukota Hanoi -- di mana ia dirawat selama 4 tahun karena tubuhnya yang makin lemah digerogoti penyakit. Ia meninggal dalam usia 102 tahun. Kabar meninggalnya Giap tersebar ke seantero bumi, meski pihak pemerintah Vietnam belum mengumumkannya secara resmi.
Dijuluki 'Napoleon merah', Giap memimpin tentara gerilya yang memakai sandal jepit dari ban bekas, menyeret artileri di wilayah pegunungan, mengepung dan menghancurkan pasukan Prancis di Dien Bien Phu pada 1954. Kemenangan itu tak hanya membuat Vietnam merdeka, tapi juga menghapus kolonialisme di seluruh Indochina.
Giap juga mengalakan pemerintahan Vietnam Selatan yang didukung Amerika Serikat pada April 1975, menyatukan negara yang dulunya terbagi menjadi komunis dan non-komunis. Untuk mencapai kemenangan, tak jarang ia merelakan banyak korban nyawa jatuh.
"Tak ada perang kemerdekaan sebuah negeri yang sesengit dan merenggut banyak korban nyawa seperti ini (Perang Vietnam)," kata Giap pada 2005, seperti dimuat ABC News, Jumat 4 Oktober 2013.
"Kami kami terus berjuang untuk Vietnam. Tak ada yang lebih berharga daripada kemerdekaan dan kebebasan."
Ingatan Giap masih tajam meski telah sepuh, ia juga cakap bicara politik dan peristiwa terkini. Dalam usia 90-an tahun, ia masih menerima sejumlah pemimpin dunia di rumahnya yang bergaya kolonial di Hanoi.
Meski secara luas dihormati di Vietnam, Giap adalah musuh bagi jutaan rakyat Vietnam Selatan yang berperang bersama pasukan AS dan melarikan diri dari tanah air mereka setelah perang.
Mantan Wartawan
Giap lahir pada 25 Agustus 1911 di Provinsi Quang Binh, Vietnam. Giap mulai aktif di politik pada tahun 1920-an. Giap sempat jadi wartawan sebelum bergabung dengan Partai Komunis.
Giap pernah ditahan pada tahun 1930 karena memimpin demonstrasi anti-Prancis, tapi kemudian mendapat gelar sarjana dari Hanoi University.
Pada 1940, ia bertemu dengan Ho Chi Minh di barat daya China sebelum kembali ke pedesaan Vietnam utara untuk merekrut gerilyawan Viet Minh -- cikal bakal gerilyawan yang kemudian dikenal sebagai Viet Cong.
Saat melanglang di luar negeri, istri Giap ditangkap pihak Prancis dan meninggal di tahanan. Ia lalu menikah lagi dan punya 5 anak.
Pada tahun 1944, Ho Chi Minh meminta Giap mendirikan dan memimpin pasukan gerilya melawan penjajah Jepang pada Perang Dunia II. Setelah Jepang menyerah pada sekutu tahun berikutnya, Viet Minh melanjutkan perjuangan melawan penjajah Prancis. (Ein)
Kini kabar duka datang. Giap dinyatakan meninggal dunia Jumat malam di rumah sakit militer di ibukota Hanoi -- di mana ia dirawat selama 4 tahun karena tubuhnya yang makin lemah digerogoti penyakit. Ia meninggal dalam usia 102 tahun. Kabar meninggalnya Giap tersebar ke seantero bumi, meski pihak pemerintah Vietnam belum mengumumkannya secara resmi.
Dijuluki 'Napoleon merah', Giap memimpin tentara gerilya yang memakai sandal jepit dari ban bekas, menyeret artileri di wilayah pegunungan, mengepung dan menghancurkan pasukan Prancis di Dien Bien Phu pada 1954. Kemenangan itu tak hanya membuat Vietnam merdeka, tapi juga menghapus kolonialisme di seluruh Indochina.
Giap juga mengalakan pemerintahan Vietnam Selatan yang didukung Amerika Serikat pada April 1975, menyatukan negara yang dulunya terbagi menjadi komunis dan non-komunis. Untuk mencapai kemenangan, tak jarang ia merelakan banyak korban nyawa jatuh.
"Tak ada perang kemerdekaan sebuah negeri yang sesengit dan merenggut banyak korban nyawa seperti ini (Perang Vietnam)," kata Giap pada 2005, seperti dimuat ABC News, Jumat 4 Oktober 2013.
"Kami kami terus berjuang untuk Vietnam. Tak ada yang lebih berharga daripada kemerdekaan dan kebebasan."
Ingatan Giap masih tajam meski telah sepuh, ia juga cakap bicara politik dan peristiwa terkini. Dalam usia 90-an tahun, ia masih menerima sejumlah pemimpin dunia di rumahnya yang bergaya kolonial di Hanoi.
Meski secara luas dihormati di Vietnam, Giap adalah musuh bagi jutaan rakyat Vietnam Selatan yang berperang bersama pasukan AS dan melarikan diri dari tanah air mereka setelah perang.
Mantan Wartawan
Giap lahir pada 25 Agustus 1911 di Provinsi Quang Binh, Vietnam. Giap mulai aktif di politik pada tahun 1920-an. Giap sempat jadi wartawan sebelum bergabung dengan Partai Komunis.
Giap pernah ditahan pada tahun 1930 karena memimpin demonstrasi anti-Prancis, tapi kemudian mendapat gelar sarjana dari Hanoi University.
Pada 1940, ia bertemu dengan Ho Chi Minh di barat daya China sebelum kembali ke pedesaan Vietnam utara untuk merekrut gerilyawan Viet Minh -- cikal bakal gerilyawan yang kemudian dikenal sebagai Viet Cong.
Saat melanglang di luar negeri, istri Giap ditangkap pihak Prancis dan meninggal di tahanan. Ia lalu menikah lagi dan punya 5 anak.
Pada tahun 1944, Ho Chi Minh meminta Giap mendirikan dan memimpin pasukan gerilya melawan penjajah Jepang pada Perang Dunia II. Setelah Jepang menyerah pada sekutu tahun berikutnya, Viet Minh melanjutkan perjuangan melawan penjajah Prancis. (Ein)