CEO Saratoga Capital, Sandiaga Uno menyarankan para pebisnis Indonesia untuk tidak takut gagal dalam berbisnis. Menurutnya semakin cepat gagal, para pemula bisnis dapat semakin cepat berinovasi dan tumbuh.
"Orang Indonesia harus berani gagal. Karena semakin cepat gagal, semakin cepat dia akan menemukan inovasi baru untuk mengembangkan bisnisnya," ujar Sandiaga dalam acara APEC SMEE Summit 2013, Jimbaran, Bali, (5/10/2013).
Salah satu pria terkaya di Indonesia ini mengatakan, Indonesia tidak memiliki budaya `risk taking`, di mana masyarakatnya berani jatuh dan bangkrut saat berbisnis. Hal ini bisa dilihat dari pola pengasuhan orang tua sejak kecil.
"Lihat saja, Bayi Indonesia sama bayi di Barat beda. Kalau di sana bayinya mau belajar jalan dilepas saja. Tidak dijagain, jatuh juga tidak apa-apa. Tapi di Indonesia, kalau bayinya bergerak atau jalan sedikit, ibu, pengasuhnya, semuanya bantu dia untuk berdiri," jelasnya.
Menurut dia, budaya seperti ini melahirkan banyak generasi muda yang takut untuk mengambil risiko, khususnya untuk berbisnis. Kebanyakan para pengusaha baru di Indonesia takut mengalami kegagalan dan kebangkrutan.
"Gagal dalam berbisnis itu bagus. Lebih banyak inovasi nantinya," ujar dia. (Sis/Ndw)
"Orang Indonesia harus berani gagal. Karena semakin cepat gagal, semakin cepat dia akan menemukan inovasi baru untuk mengembangkan bisnisnya," ujar Sandiaga dalam acara APEC SMEE Summit 2013, Jimbaran, Bali, (5/10/2013).
Salah satu pria terkaya di Indonesia ini mengatakan, Indonesia tidak memiliki budaya `risk taking`, di mana masyarakatnya berani jatuh dan bangkrut saat berbisnis. Hal ini bisa dilihat dari pola pengasuhan orang tua sejak kecil.
"Lihat saja, Bayi Indonesia sama bayi di Barat beda. Kalau di sana bayinya mau belajar jalan dilepas saja. Tidak dijagain, jatuh juga tidak apa-apa. Tapi di Indonesia, kalau bayinya bergerak atau jalan sedikit, ibu, pengasuhnya, semuanya bantu dia untuk berdiri," jelasnya.
Menurut dia, budaya seperti ini melahirkan banyak generasi muda yang takut untuk mengambil risiko, khususnya untuk berbisnis. Kebanyakan para pengusaha baru di Indonesia takut mengalami kegagalan dan kebangkrutan.
"Gagal dalam berbisnis itu bagus. Lebih banyak inovasi nantinya," ujar dia. (Sis/Ndw)