Seluruh delegasi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 tiba-tiba tertawa mendengar pernyataan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong saat menanggapi pertanyaan tentang penghentian aktivitas pemerintah AS alias shutdown.
Bagaimana tidak, ribuan tamu penting dari berbagai negara Asia Pasifik ini terkejut saat Loong mengatakan lebih senang melihat Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama melakukan perjalanan ke APEC dan Asia Summit 2013 dibanding mengurusi masalah shutdown.
"Soal shutdown, saya lebih senang jika beliau (Obama) melakukan perjalanan ke luar negeri daripada mengurusi urusan domestiknya. Ini jadi kekecewaan yang luar biasa karena Obama tidak mengunjungi wilayah ASEAN dan APEC," papar dia saat presentasi dalam acara CEO Summit di BICC, Nusa Dua, Bali, Minggu (6/10/2013).
AS, menurut Loong, merupakan mitra yang sangat penting bagi seluruh negara karena memiliki perekonomian yang sangat besar. Meski kecewa karena ketidakhadiran pimpinan Gedung Putih ini, tapi dia berharap supaya AS dapat menuntaskan prioritas utama tersebut secepatnya.
"Walaupun shutdown penting, namun itu tidak dapat membantu sistem politik maupun fiskal mereka karena ini bukan hanya tugas di masa kepresidenan saja," tambah dia.
Loong menilai, AS masih akan menjadi salah satu negara besar dan tangguh di dunia dalam 20 tahun mendatang meski beberapa kali mengalami shutdown.
"AS masih menjadi salah satu negara terkuat di dunia walaupun shutdown saat ini menarik perhatian publik dan terkait deadline tanggal 17 Oktober ini apakah akan ada keputusan atau tidak (kongres AS)," tukasnya. (Fik/Igw)
Bagaimana tidak, ribuan tamu penting dari berbagai negara Asia Pasifik ini terkejut saat Loong mengatakan lebih senang melihat Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama melakukan perjalanan ke APEC dan Asia Summit 2013 dibanding mengurusi masalah shutdown.
"Soal shutdown, saya lebih senang jika beliau (Obama) melakukan perjalanan ke luar negeri daripada mengurusi urusan domestiknya. Ini jadi kekecewaan yang luar biasa karena Obama tidak mengunjungi wilayah ASEAN dan APEC," papar dia saat presentasi dalam acara CEO Summit di BICC, Nusa Dua, Bali, Minggu (6/10/2013).
AS, menurut Loong, merupakan mitra yang sangat penting bagi seluruh negara karena memiliki perekonomian yang sangat besar. Meski kecewa karena ketidakhadiran pimpinan Gedung Putih ini, tapi dia berharap supaya AS dapat menuntaskan prioritas utama tersebut secepatnya.
"Walaupun shutdown penting, namun itu tidak dapat membantu sistem politik maupun fiskal mereka karena ini bukan hanya tugas di masa kepresidenan saja," tambah dia.
Loong menilai, AS masih akan menjadi salah satu negara besar dan tangguh di dunia dalam 20 tahun mendatang meski beberapa kali mengalami shutdown.
"AS masih menjadi salah satu negara terkuat di dunia walaupun shutdown saat ini menarik perhatian publik dan terkait deadline tanggal 17 Oktober ini apakah akan ada keputusan atau tidak (kongres AS)," tukasnya. (Fik/Igw)
