Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan APEC untuk memprioritaskan ketahanan dan energi seiring jumlah populasi dunia, khususnya di negara-negara kawasan Asia Pasifik terus meningkat.
Menurut Presiden SBY, hal tersebut merupakan salah satu tantangan baru yang menghadang negara-negara APEC.
"Populasi global berkembang dari 5,5 miliar jiwa pada 1994 menjadi lebih dari tujuh miliar saat ini, dan peningkatan populasi tersebut di dominasi masyarakan kawasan Asia Pasifik," ujar SBY saat membuka acara APEC CEO Summit 2013 di Bali International Convention Center (BICC), Minggu, (6/10/2013).
Menurutnya, jumlah tersebut diprediksi terus meningkat pesat hingga beberapa tahun ke depan. Dengan begitu, masyarakat dimungkinkan berhadapan dengan kesulitan pangan dan energi.
"2045 nanti, populasi masyarakat dunia akan mencapai jumlah 9 miliar jiwa. Hal ini dapat menjadi kendala untuk pasokan energi, makanan dan minuman untuk masyarakat di kawasan Asia Pasifik" ungkap SBY.
Namun para pemimpin APEC tak akan bisa memperoleh ketahanan pangan tanpa memastikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi APEC berjalan dengan baik.
SBY menuturkan, APEC harus fokus pada pendekatan terhadap para pemegang saham, peningkatan daya saing UKM global lewat inovasi dan meningkatkan peran wanita dalam perekonomian negara.
"Maka penting juga untuk menguatkan keamanan pangan dan meningkatkan akses untuk memperoleh jaminan kesehatan," ujarnya.(Sis/Amh)
Menurut Presiden SBY, hal tersebut merupakan salah satu tantangan baru yang menghadang negara-negara APEC.
"Populasi global berkembang dari 5,5 miliar jiwa pada 1994 menjadi lebih dari tujuh miliar saat ini, dan peningkatan populasi tersebut di dominasi masyarakan kawasan Asia Pasifik," ujar SBY saat membuka acara APEC CEO Summit 2013 di Bali International Convention Center (BICC), Minggu, (6/10/2013).
Menurutnya, jumlah tersebut diprediksi terus meningkat pesat hingga beberapa tahun ke depan. Dengan begitu, masyarakat dimungkinkan berhadapan dengan kesulitan pangan dan energi.
"2045 nanti, populasi masyarakat dunia akan mencapai jumlah 9 miliar jiwa. Hal ini dapat menjadi kendala untuk pasokan energi, makanan dan minuman untuk masyarakat di kawasan Asia Pasifik" ungkap SBY.
Namun para pemimpin APEC tak akan bisa memperoleh ketahanan pangan tanpa memastikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi APEC berjalan dengan baik.
SBY menuturkan, APEC harus fokus pada pendekatan terhadap para pemegang saham, peningkatan daya saing UKM global lewat inovasi dan meningkatkan peran wanita dalam perekonomian negara.
"Maka penting juga untuk menguatkan keamanan pangan dan meningkatkan akses untuk memperoleh jaminan kesehatan," ujarnya.(Sis/Amh)