PT Grand Kartech Tbk, akan melepas sebanyak-banyaknya 320 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham itu setara 28,38% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran perdana saham.
Perseroan yang bergerak di industri manufaktur dan perakitan mesin industri ini, akan menggunakan dana hasil penawaran perdana saham untuk ekspansi usaha. Dana itu akan digunakan untuk membangun pabrik Karawang II senilai Rp 23,25 miliar.
Selain itu, perseroan akan membeli mesin-mesin baru yang ditempatkan di pabrik Karawang II senilai Rp 19,46 miliar. Lalu, dana hasil penawaran perdana saham juga untuk menambah armada kendaraan senilai Rp 2,32 miliar. Demikian mengutip keterangan yang diterbitkan, Senin (7/10/2013).
Untuk melakukan penawaran perdana saham ini, perseroan telah menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA Sekuritas) dan PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
Jadwal penawaran umum perdana saham antara lain masa penawaran awal pada 3-17 Oktober 2013, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Oktober 2013, dan masa penawaran umum pada 30 Oktober 2013-1 November 2013, penjatahan pada 6 November 2013, pengembalian uang pemesanan pada dan distribusi saham secara elektronik pada 7 November 2013, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November 2013.
Hingga April 2013, perseroan mencatatkan laba yang diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk Rp 3,27 miliar dari periode sama sebelumnya rugi Rp 1,18 miliar. Penjualan bersih perseroan naik menjadi Rp 56,79 miliar pada April 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 42,80 miliar.
Total liabilitas perseroan mencapai Rp 184,15 miliar pada 30 April 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 192,64 miliar. Aset perseroan naik menjadi Rp 268,25 miliar pada 30 April 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 228,79 miliar. (Amh/Igw)
Perseroan yang bergerak di industri manufaktur dan perakitan mesin industri ini, akan menggunakan dana hasil penawaran perdana saham untuk ekspansi usaha. Dana itu akan digunakan untuk membangun pabrik Karawang II senilai Rp 23,25 miliar.
Selain itu, perseroan akan membeli mesin-mesin baru yang ditempatkan di pabrik Karawang II senilai Rp 19,46 miliar. Lalu, dana hasil penawaran perdana saham juga untuk menambah armada kendaraan senilai Rp 2,32 miliar. Demikian mengutip keterangan yang diterbitkan, Senin (7/10/2013).
Untuk melakukan penawaran perdana saham ini, perseroan telah menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA Sekuritas) dan PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
Jadwal penawaran umum perdana saham antara lain masa penawaran awal pada 3-17 Oktober 2013, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Oktober 2013, dan masa penawaran umum pada 30 Oktober 2013-1 November 2013, penjatahan pada 6 November 2013, pengembalian uang pemesanan pada dan distribusi saham secara elektronik pada 7 November 2013, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November 2013.
Hingga April 2013, perseroan mencatatkan laba yang diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk Rp 3,27 miliar dari periode sama sebelumnya rugi Rp 1,18 miliar. Penjualan bersih perseroan naik menjadi Rp 56,79 miliar pada April 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 42,80 miliar.
Total liabilitas perseroan mencapai Rp 184,15 miliar pada 30 April 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 192,64 miliar. Aset perseroan naik menjadi Rp 268,25 miliar pada 30 April 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 228,79 miliar. (Amh/Igw)