Dianggap Bermuka Tua, Remaja 14 Tahun Diminta Operasi Plastik

Shimali sedih, kulitnya yang tak putih serta wajah asia miliknya diminta untuk di operasi demi terjun ke dunia hiburan.

oleh Tan diperbarui 07 Okt 2013, 11:07 WIB
Dianggap bermuka tua, pemenang kontes sebuah kompetisi menyanyi diminta untuk menjalani operasi plastik. Bahkan proses tersebut diberikan sebagai hadiah atas kemenangannya.

Adalah Shimali De Silva, gadis 14 tahun, yang diminta untuk melakukan operasi plastik agar kecantikannya lebih terlihat.

Berawal dari kesuksesan Shimali melewati final kontes K-Pop internasional, seperti dimuat dalam News.com.au dan dimuat Liputan6.com, Senin (7/10/2013). Kegembiraan Shimali pun berubah menjadi keputusasaan ketika diberitahu dirinya membutuhkan operasi plastik untuk terlihat lebih muda.

Shimali yang sekarang tinggal di Hong Kong, lalu dibawa menuju dokter bedah plastik oleh penyelenggara K-Pop Star Hunt --sebuah kontes pencarian artis ala artis Korea-- itu.

"Kamu 14 tahun, tetapi kamu terlihat seperti berusia 30 tahun," ungkap Shimali kepada South China Morning Post menirukan ahli bedah yang mengusulkan perubahan besar pada penampilannya.

Shimali kemudian diterbangkan ke Seoul November lalu, setelah memposting audisi di Youtube yang menang di ajang pencarian bakat Star Hunt Hong Kong. Dalam video rekaman itu, Shimali juga difilmkan bersama dengan kontestan lain. Selama syuting, mereka juga diberitahu bahwa mereka akan diberi kejutan, yang ternyata adalah konsultasi dengan ahli bedah.

Shimali yang kini berusia 15 tahun mengatakan, "Dokter mengatakan hal yang mengerikan 'kamu 14 tahun, tetapi kamu terlihat seperti 30 tahun' Dia menunjukkan kelengkungan dahiku, proporsi hidung yang tepat untukku. Juga daguku, semua hal yang bahkan tidak pernah terpiirkan olehku.'

"Aku berusaha untuk tidak terpengaruh, tapi sebagai remaja 14 tahun, lalu orang mengatakan bahwa penting melakukan operasi jika ingin masuk ke industri ini (dunia hiburan) membuatku sedih," urai Shimali.

Setelah itu, Shimali menelepon sang ibu sambil menangis dari toilet di klinik dokter bedah plastik itu. Kemudian, ibunya, Ruanthi, pun terbang ke Seoul untuk membawa pulang Shimali.

"Kami mengajarkan anak-anak untuk bangga dengan diri sendiri. Mereka bukan dinilai oleh warna kulit, tetapi oleh perbuatan baik mereka," kata Ruanthi yang berasal dari Sri Lanka.

"Tiba-tiba, putriku diberitahu bahwa kulitnya, hidungnya, wajahnya tidak tepat, hatiku hancur," tukas Ruanthi. (Tnt/Yus)





Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya