Produsen komponen elektronik asal Taiwan, Foxconn Technology Group mengaku dengan 40 pabrik yang tersebar di 40 lokasi di seluruh dunia telah menyerap 1,4 juta karyawan. Sehingga untuk mengelola sumber daya manusia tersebut bukanlah pekerjaan mudah.
"Ini tidak lucu, karena pekerjaan saya sehari-hari ya itu (membantu peningkatan produktivitas pekerja dengan ragam kultur yang berbeda," ujar Chairman dan CEO Foxconn Technology Group, Terry Gou di acara CEO Summit, Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua Bali, Senin (7/10/2013).
Berkutat pada bisnis suku cadang, komponen hingga desain perangkat elektronik, kata dia, merupakan pekerjaan sulit. Sebab manufakturing ini harus dikerjakan di 40 pabrik yang berada di 12 negara, yakni Taiwan, Cina, Jepang, Meksiko, India, Roma, Jepang, Amerika Serikat (AS), Chekoslovakia dan lainnya.
"Ini jadi pekerjaan yang sulit karena kebutuhan konsumen di setiap negara berbeda sehingga kami harus memproduksi barang sesuai dengan keinginan konsumen. Hari ini produksi beda, besok beda lagi sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi," tambah Terry.
Untuk itu, dia menekankan pentingnya keamanan dan kualitas, sehingga perusahaan yang berencana investasi di Indonesia ini telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) kerja, teknologi dan pengujian spesifikasi. (Fik/Ndw)
"Ini tidak lucu, karena pekerjaan saya sehari-hari ya itu (membantu peningkatan produktivitas pekerja dengan ragam kultur yang berbeda," ujar Chairman dan CEO Foxconn Technology Group, Terry Gou di acara CEO Summit, Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua Bali, Senin (7/10/2013).
Berkutat pada bisnis suku cadang, komponen hingga desain perangkat elektronik, kata dia, merupakan pekerjaan sulit. Sebab manufakturing ini harus dikerjakan di 40 pabrik yang berada di 12 negara, yakni Taiwan, Cina, Jepang, Meksiko, India, Roma, Jepang, Amerika Serikat (AS), Chekoslovakia dan lainnya.
"Ini jadi pekerjaan yang sulit karena kebutuhan konsumen di setiap negara berbeda sehingga kami harus memproduksi barang sesuai dengan keinginan konsumen. Hari ini produksi beda, besok beda lagi sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi," tambah Terry.
Untuk itu, dia menekankan pentingnya keamanan dan kualitas, sehingga perusahaan yang berencana investasi di Indonesia ini telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) kerja, teknologi dan pengujian spesifikasi. (Fik/Ndw)
