Citizen6, Jakarta: Jenderal TNI (Purn) Wiranto menjalani ujian promosi doktor di hadapan sidang terbuka senat guru besar Universitas Negeri Jakarta, Senin (7/10/2013).
Ujian ini merupakan salah satu syarat bagi Wiranto untuk menyelesaikan pendidikan S-3 bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, setelah menjalani kuliah beberapa tahun terakhir ini.
Wiranto menjelaskan, judul asli disertasi yang akan disampaikan dalam ujian nanti adalah Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Kompetensi, dan Kebijakan Terhadap Perubahan Kondisi Nasional.
Dari materi disertasi, tutur Wiranto, secara substantif buku ini berusaha mencari jawaban, mengapa perubahan kondisi nasional yang tak kunjung hadir dalam kehidupan kebangsaan Indonesia, sesuai harapan rakyat.
Dalam penelitiannya, Wiranto juga mengingatkan pentingnya peranan sumber daya manusia. Utamanya kepemimpinan eksekutif dan legislative pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota yang memiliki otoritas menentukan kebijakan-kebijakan,sesuai dengan tugas dan tanggungjawab di level masing-masing, yang selanjutnya secara kumulatif akan berpengaruh terhadap perubahan kondisi nasional.
"Dengan kata lain, perubahan kondisi nasional mau tidak mau harus melalui kebijakan-kebijakan para pemimpin tersebut. Selanjutnya, melalui proses kausal, suatu kebijakan itu akan dipengaruhi oleh kompetensi, seleksi, dan rekrutmen," kata Wiranto.
Untuk menyusun disertasi ini, Wiranto menggunakan instrument penelitian yang sudah diuji keabsahannya dan dikirimkan ke 25 provinsi di Indonesia yang melibatkan 50 kota atau kabupaten. Secara keseluruhan terdapat dari 550 responden yang berpartisipasi dan datanya diproses, sebelum dilaporkan dalam ujian tertutup yang telah dilaksanakan sebulan lalu.
Dalam simpulannya Wiranto mengemukakan, perubahan kondisi nasional dapat diwujudkan dan hanya akan hadir apabila kebijakan para pemimpin pemerintahan memiliki bobot sebagai pemimpin perubahan dan sebagai pendobrak.
Masalahnya, ungkap Wiranto, masih banyak pemimpin di negeri ini yang lebih untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Sambungnya, parpol harus meninggalkan cara lama dan sarat kesalahan dalam proses rekrutmen. Syaratnya, rekrutmen tersebut harus mengacu pada konsep selektivitas dan benar-benar berbasis kompetensi.
Desertasi ini juga akan diterbitkan menjadi sebuah buku. Berbeda dengan judul dalam disertasi, judul buku tersebut akan berubah menjadi "Perubahan, Mungkinkah? Mengharapkan Hadirnya Pemimpin Pendobrak Kemandekan".
Dari bukunya ini, Wiranto berharap dapat memberikan referensi tambahan kepada pembaca tentang bagaimana rakyat Indonesia menilai pencapaian pembangunan selama ini. Namun Wiranto menyadari, buku ini masih belum sempurna karena pendekatan masih sebatas program studi yang digelutinya, yaitu Human Resources Management. Sehingga perlu penelitian lebih lanjut dari pendekatan lainnya untuk semakin melengkapi desertasi yang telah dilakukannya.
Ujian dalam sidang terbuka ini rencananya akan dihadiri juga oleh para mantan pejabat negara dan tokoh nasional, seperti BJ Habibie, Try Sutrisno, Jusuf Kalla, Salahuddin Wahid, Hary Tanoesoedibjo, Akbar Tanjung, Djan Faridz, Irman Gusman, AM Hendro Priyono, Jimly Asshidiqie, Kwik Kien Gie, Agung Laksono, Hamzah Haz, Purnomo Yusgiantoro, dan banyak lagi tokoh-tokoh lainnya yang cukup dekat dengan Wiranto.
Adapun tim penguji terdiri atas: Prof Dr Bedjo Sujanto yang juga rektor UNJ, Prof Dr H Djaali, Prof Dr Muchlis R Luddin MA, Prof Dr Maruf Akbar , Prof Dr Thamrin Abdullah, Prof Dr Mukhneri, dan Prof Dr Thomas Suyatno MM. (B Simanjuntak/Mar)
B Simanjuntak adalah Staff Ahli/ Redaktur Portal Wiranto dan pewarta warga.
Mulai 30 September-11 Oktober ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Oleh-oleh Khas Kotaku". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Ujian ini merupakan salah satu syarat bagi Wiranto untuk menyelesaikan pendidikan S-3 bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, setelah menjalani kuliah beberapa tahun terakhir ini.
Wiranto menjelaskan, judul asli disertasi yang akan disampaikan dalam ujian nanti adalah Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Kompetensi, dan Kebijakan Terhadap Perubahan Kondisi Nasional.
Dari materi disertasi, tutur Wiranto, secara substantif buku ini berusaha mencari jawaban, mengapa perubahan kondisi nasional yang tak kunjung hadir dalam kehidupan kebangsaan Indonesia, sesuai harapan rakyat.
Dalam penelitiannya, Wiranto juga mengingatkan pentingnya peranan sumber daya manusia. Utamanya kepemimpinan eksekutif dan legislative pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota yang memiliki otoritas menentukan kebijakan-kebijakan,sesuai dengan tugas dan tanggungjawab di level masing-masing, yang selanjutnya secara kumulatif akan berpengaruh terhadap perubahan kondisi nasional.
"Dengan kata lain, perubahan kondisi nasional mau tidak mau harus melalui kebijakan-kebijakan para pemimpin tersebut. Selanjutnya, melalui proses kausal, suatu kebijakan itu akan dipengaruhi oleh kompetensi, seleksi, dan rekrutmen," kata Wiranto.
Untuk menyusun disertasi ini, Wiranto menggunakan instrument penelitian yang sudah diuji keabsahannya dan dikirimkan ke 25 provinsi di Indonesia yang melibatkan 50 kota atau kabupaten. Secara keseluruhan terdapat dari 550 responden yang berpartisipasi dan datanya diproses, sebelum dilaporkan dalam ujian tertutup yang telah dilaksanakan sebulan lalu.
Dalam simpulannya Wiranto mengemukakan, perubahan kondisi nasional dapat diwujudkan dan hanya akan hadir apabila kebijakan para pemimpin pemerintahan memiliki bobot sebagai pemimpin perubahan dan sebagai pendobrak.
Masalahnya, ungkap Wiranto, masih banyak pemimpin di negeri ini yang lebih untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Sambungnya, parpol harus meninggalkan cara lama dan sarat kesalahan dalam proses rekrutmen. Syaratnya, rekrutmen tersebut harus mengacu pada konsep selektivitas dan benar-benar berbasis kompetensi.
Desertasi ini juga akan diterbitkan menjadi sebuah buku. Berbeda dengan judul dalam disertasi, judul buku tersebut akan berubah menjadi "Perubahan, Mungkinkah? Mengharapkan Hadirnya Pemimpin Pendobrak Kemandekan".
Dari bukunya ini, Wiranto berharap dapat memberikan referensi tambahan kepada pembaca tentang bagaimana rakyat Indonesia menilai pencapaian pembangunan selama ini. Namun Wiranto menyadari, buku ini masih belum sempurna karena pendekatan masih sebatas program studi yang digelutinya, yaitu Human Resources Management. Sehingga perlu penelitian lebih lanjut dari pendekatan lainnya untuk semakin melengkapi desertasi yang telah dilakukannya.
Ujian dalam sidang terbuka ini rencananya akan dihadiri juga oleh para mantan pejabat negara dan tokoh nasional, seperti BJ Habibie, Try Sutrisno, Jusuf Kalla, Salahuddin Wahid, Hary Tanoesoedibjo, Akbar Tanjung, Djan Faridz, Irman Gusman, AM Hendro Priyono, Jimly Asshidiqie, Kwik Kien Gie, Agung Laksono, Hamzah Haz, Purnomo Yusgiantoro, dan banyak lagi tokoh-tokoh lainnya yang cukup dekat dengan Wiranto.
Adapun tim penguji terdiri atas: Prof Dr Bedjo Sujanto yang juga rektor UNJ, Prof Dr H Djaali, Prof Dr Muchlis R Luddin MA, Prof Dr Maruf Akbar , Prof Dr Thamrin Abdullah, Prof Dr Mukhneri, dan Prof Dr Thomas Suyatno MM. (B Simanjuntak/Mar)
B Simanjuntak adalah Staff Ahli/ Redaktur Portal Wiranto dan pewarta warga.
Mulai 30 September-11 Oktober ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Oleh-oleh Khas Kotaku". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.