Rencana pembangunan waduk di hulu Sungai Ciliwung yang digelontorkan Pemerintah Daerah DKI Jakarta bekerjasama dengan Kementerian BUMN dinilai tidak menyalahi rencana pembangunan (master plan) ibukota. Pembangunan waduk ini diharapkan mampu mengurangi banjir di ibukota hingga 30%.
"Master plan-nya tidak pernah berubah, ini kita dukung sekali," ujar Menteri Pekerjaan Umum (PU) di Gedung Kementerian PU, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2013).
Menurut dia, segala upaya untuk mengurangi banjir di Jakarta bisa dilakukan siapa saja asalkan sesuai dengan master plan yang sudah disusun.
"Sekarang kan (kali) Angke, (kali) Pesanggrahan tetap dikerjakan. Untuk mempercepat itu, ada BUMN yang masuk dengan cara apa saja ya silahkan, ada BUMN yang datang membawa surat dan saya langsung silahkan, pembangunan ini harus kita dukung, karena ini mempercepat masterplan yang sudah ada," tutur dia.
Selain itu, upaya untuk mengurangi banjir di Ibukota melalui pembangunan waduk di Ciawi, Jawa Barat, lanjut Djoko, bila tidak memungkinkan untuk membuat waduk dengan ukuran besar seperti yang direncanakan, maka akan diganti dengan pembuatan waduk dengan ukuran yang lebih kecil namun dengan kapasitas yang sama.
"Waduk Ciawi itu masih, dan saya pastikan itu jadi, kalau sulit akan diganti beberapa waduk kecil dengan kapasitas yg sama," tandas dia. (Dny/Nur)
"Master plan-nya tidak pernah berubah, ini kita dukung sekali," ujar Menteri Pekerjaan Umum (PU) di Gedung Kementerian PU, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2013).
Menurut dia, segala upaya untuk mengurangi banjir di Jakarta bisa dilakukan siapa saja asalkan sesuai dengan master plan yang sudah disusun.
"Sekarang kan (kali) Angke, (kali) Pesanggrahan tetap dikerjakan. Untuk mempercepat itu, ada BUMN yang masuk dengan cara apa saja ya silahkan, ada BUMN yang datang membawa surat dan saya langsung silahkan, pembangunan ini harus kita dukung, karena ini mempercepat masterplan yang sudah ada," tutur dia.
Selain itu, upaya untuk mengurangi banjir di Ibukota melalui pembangunan waduk di Ciawi, Jawa Barat, lanjut Djoko, bila tidak memungkinkan untuk membuat waduk dengan ukuran besar seperti yang direncanakan, maka akan diganti dengan pembuatan waduk dengan ukuran yang lebih kecil namun dengan kapasitas yang sama.
"Waduk Ciawi itu masih, dan saya pastikan itu jadi, kalau sulit akan diganti beberapa waduk kecil dengan kapasitas yg sama," tandas dia. (Dny/Nur)
