Puluhan siswa SMP Negeri 13 yang berada di Jalan Sumatera, Madiun, Jawa Timur mengalami kesurupan massal. Peristiwa itu terjadi usai para siswa mengikuti upacara bendera setiap hari Senin dan sesaat sebelum mengikuti jam pelajaran pertama di ruang kelas.
Informasi yang dihimpun Liputan 6 SCTV, Senin (7/10/2013), pihak sekolah menduga kesurupan yang menjangkiti para siswa lantaran banyak siswa yang tidak makan pagi sebelum berangkat sekolah.
Peristiwa kesurupan itu menimpa para siswi dari kelas 1 dan 2, berlangsung sporadis. Awalnya seorang siswi kelas 1 yang duduk di bangkunya tiba tiba berteriak teriak histeris serta mengucapkan kalimat tak jelas hingga merembet kepada para siswi lainnya.
Lantaran semakin riuh, para korban akhirnya dibawa ke ruangan serba guna dibaringkan dan mendapat pengobatan darurat dengan mengoleskan obat gosok ke bagian anggota badan tertentu.
"Beberapa paranormal, baik guru agama setempat maupun dari luar juga dimintai tolong untuk memberikan pengobatan secara religius kepada para korban," ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Madiun Drs Sigit Pamudji.
Meski demikian pertolongan tersebut tidak membuahkan hasil menggembirakan, lantaran masih banyak para korban yang belum sembuh total.
Meski belum sembuh total, pihak sekolahan akhirnya memulangkan para korban dengan alasan agar bisa beristirahat di rumahnya masing masing. Proses pemulangan dilakukan menggunakan mobil sekolah, serta sepeda motor dengan berboncengan 3 orang.
Selain memulangkan para korban, pihak sekolahan untuk sementara juga menghentikan proses belajar mengajar. Mereka akhirnya memulangkan semua siswanya lebih awal. (Tnt/Sss)
Informasi yang dihimpun Liputan 6 SCTV, Senin (7/10/2013), pihak sekolah menduga kesurupan yang menjangkiti para siswa lantaran banyak siswa yang tidak makan pagi sebelum berangkat sekolah.
Peristiwa kesurupan itu menimpa para siswi dari kelas 1 dan 2, berlangsung sporadis. Awalnya seorang siswi kelas 1 yang duduk di bangkunya tiba tiba berteriak teriak histeris serta mengucapkan kalimat tak jelas hingga merembet kepada para siswi lainnya.
Lantaran semakin riuh, para korban akhirnya dibawa ke ruangan serba guna dibaringkan dan mendapat pengobatan darurat dengan mengoleskan obat gosok ke bagian anggota badan tertentu.
"Beberapa paranormal, baik guru agama setempat maupun dari luar juga dimintai tolong untuk memberikan pengobatan secara religius kepada para korban," ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Madiun Drs Sigit Pamudji.
Meski demikian pertolongan tersebut tidak membuahkan hasil menggembirakan, lantaran masih banyak para korban yang belum sembuh total.
Meski belum sembuh total, pihak sekolahan akhirnya memulangkan para korban dengan alasan agar bisa beristirahat di rumahnya masing masing. Proses pemulangan dilakukan menggunakan mobil sekolah, serta sepeda motor dengan berboncengan 3 orang.
Selain memulangkan para korban, pihak sekolahan untuk sementara juga menghentikan proses belajar mengajar. Mereka akhirnya memulangkan semua siswanya lebih awal. (Tnt/Sss)
