[VIDEO] Galang Dana, 10 Bajaj Jelajahi 1.000 Kilometer

Selama 6 hari, mereka akan mampir ke 7 kota di India, dari Chennai hingga Goa.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 07 Okt 2013, 19:42 WIB
Jendela Dunia Liputan 6 SCTV menyajikan sejumlah peristiwa menarik dari sejumlah negara. Mulai dari kecelakaan dari arena balap, bajaj penggalang dana di India, hingga penutupan sebagian fasilitas dan layanan pemerintah Amerika Serikat akibat kebuntuan rapat anggaran federal.

Segmen ini, Senin (7/10/2013) diawali dari kecelakaan mengerikan di sebuah arena balap monster truck atau truk raksasa di Cihuahua, Meksiko, akhir pekan kemarin. Salah satu truk melenceng ke luar lintasan dan melindas para penonton.

Sedikitnya 8 orang, termasuk 3 anak-anak tewas dan 79 orang lainnya mengalami luka luka. Penyelidikan awal menyebut truk ke luar jalur karena kesalahan teknis, sementara pengemudinya telah ditahan.

Sementara dari Grand Prix Houston, Texas, akhir pekan kemarin diwarnai kecelakaan. Juara 3 kali Indianapolis 500, Dario Franchitti menyenggol pembalap Jepang Takumo Sato di putaran terakhir. Akibatnya mobil Franchitti terhempas ke pagar dan menghantam lintasan.

Pecahan mobil terlempar ke arah penonton hingga 13 orang luka-luka. Franchitti sendiri mengalami gegar otak, patah pergelangan kaki, dan retak tulang belakang.

Sementara dari India, 20 pengendara dari berbagai negara siap menjelajah sejauh lebih dari 1.000 kilometer menggunakan bajaj. Selama 6 hari, mereka akan mampir ke 7 kota di India, dari Chennai hingga Goa, dalam 10 kendaraan tuk tuk alias bajaj.

Di tiap kota, para peserta cross country ini bakal membagikan sumbangan pada anak-anak sekolah dan komunitas yang ditemui. Aksi ini juga bertujuan menggalang dana bagi anak-anak kurang mampu di India dan Singapura.

Dari Amerika Serikat, penutupan sebagian fasilitas dan layanan pemerintah akibat kebuntuan rapat anggaran federal telah berlangsung 6 hari. Berbagai dampak dialami rakyat AS, salah satunya pasangan pengantin Joy Miller dan Adam Brown yang gagal menikah di Taman Nasional Yosemite karena taman tersebut termasuk fasilitas pemerintah yang ditutup sementara. Padahal pengantin ini telah mengeluarkan belasan ribu dolar untuk aneka biaya sewa pernikahan yang tak bisa dikembalikan.

Beruntung bagi pasangan ini, setelah keluh kesah mereka muncul di media, bebrapa orang dan perusahaan justru bersimpati dan menyumbang tempat, katering, bunga, gaun, hingga hiburan band gratis, agar pernikahan tak batal. Para penyumbang pernikahan ini ternyata pro-kubu Demokrat dan memberi pesan politik, yaitu bersatu mendukung Presiden Obama agar tidak menyerah pada tekanan kubu Republikan. (Eks/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya