Ekonomi China Tumbuh 7,7%, Presiden Jinping: Masih Masuk Akal

China bisa dibilang menjadi kiblat dari perekonomian di kawasan Asia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Okt 2013, 08:50 WIB
China bisa dibilang menjadi kiblat dari perekonomian di kawasan Asia. Pasalnya negara ini mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi hingga dobel digit pada tahun-tahun sebelumnya. Dan tahun ini, China optimistis dapat meraih pertumbuhan ekonomi di atas 7%.

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan, pihaknya telah mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,6% pada paruh pertama 2013 dari target awal sebesar 8%.

Namun muncul kekhawatiran dari sejumlah pihak mengenai prospek ekonomi Cina di tengah perlambatan ekonomi dunia.

"Berdasarkan analisis mengenai ekonomi Cina, saya yakin pertumbuhan ekonomi kami masih dalam kisaran yang masuk akal pada tahun lalu dari proyeksi dua digit menjadi 8,9% dan turun 7,7%," ujar dia di Nusa Dua, Bali, seperti ditulis Selasa (8/10/2013).

Ekonomi China, kata Jinping, menjadi yang tercepat dibandingkan negara lain dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) cukup positif sesuai dengan harapan.

Lebih jauh dia menjelaskan, perlambatan ekonomi dunia mendorong China untuk mendesain kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk menggandakan PDB dan mendongkrak pendapatan per kapita pada tahun 2020.

"Jadi pertumbuhan 7,7% pada tahun ini sudah cukup mencapai target tersebut. Dan kami akan melakukan kebijakan jangka pendek dan menengah dengan cara reformasi. Target ekonomi tersebut berada dalam kisaran masuk akal," tuturnya.

Oleh sebab itu, dia bilang, China bukan saja perlu mengandalkan ekspor dalam meraup pendapatan negara, tapi juga meningkatkan konsumsi dalam dan luar negeri.

"Permintaan konsumsi domestik sekitar 3,4% dari PDB. Cina mempunyai daya dorong dalam negeri yang sangat kuat sehingga dapat menciptakan ruang bagi ribuan masyarakat Cina supaya mencapai standari hidup yang lebih baik," pungkas Jinping. (Fik/Sis/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya