Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner akan menjalani operasi otak, akibat mengalami pendarahan di antara otak dan dan tengkoraknya. Hal itu diumumkan tim dokter yang merawat Fernandez, setelah menemukan masalah saat melakuka tes kesehatan terkini.
"Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner akan menjalani operasi pada Selasa, untuk mengobati pendarahan pada otaknya," ungkap dokter yang menanganinya seperti dilansir BBC dan dimuat Liputan6.com, Selasa (8/10/2013).
Fernandez didiagnosis mengalami kelainan tersebut, saat menjalani tes kesehatan pada Sabtu 5 Oktober lalu. Dengan kondisi tersebut, Cristina pun harus menangguhkan kampanye untuk pemilu kongresnya. Istirahat dari kampanye dianggap aneh bagi presiden, karena beberapa jajak pendapat telah menyarankan pemerintah bisa kehilangan kontrol Kongres dalam jajak pendapat pada tanggal 27 Oktober mendatang.
Sementara partainya, yang mendapatkan suara cukup baik dalam pemilihan terdahulu pada tingkat nasional telah gagal untuk memenangkan kursi utama di provinsi Buenos Aires. Saingannya yakni mantan kepala kabinet Sergio Massa yang mengalahkan partai Cristina.
Para ahli medis mengatakan, pasca-operasi nanti Cristina akan pulih dalam jangka waktu panjang. Diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari sebulan.
Kendati demikian, dalam masa rehatnya, belum diumumkan secara resmi apakah Wakil Presiden Amado Boudou yang sedang menghadapi penyelidikan terkait kasus korupsi akan mengambil alih tanggung jawab negara.
Cristina yang masih terlihat cantik di usia 60 tahun, sebelumnya telah diperintahkan untuk beristirahat selama sebulan. Setelah dokter menemukan hematoma subdural--cedera pada otak.
Kondisi Kesehatan Menurun
Kondisi kesehatan presiden berparas cantik itu berangsur-angsur menurun setelah kematian mendadak suaminya, mantan Presiden Nestor Kirchner karena serangan jantung pada tahun 2010. Dia pun telah dirawat di rumah sakit beberapa kali saat menjabat sebagai presiden.
Cristina didiagnosis memiliki tekanan darah rendah, dan menjalani oiperasi pengangkatan kelenjar tiroid pada tahun 2012.
Masalah pada otak Cristina pertama kali disampaikan ke publik oleh Juru bicara presiden, Alfredo Scoccimarro. Ia mengeluarkan pernyataan resminya terkait kondisi kesehatan Presiden Argentina itu pada Minggu, 6 Oktober.
"Para dokter telah melakukan scan otak pada bulan Agustus, setelah trauma sebelumnya yang dirahasiakan --diduga disebabkan akibat terjatuh. Namun mereka (tim dokter) menemukan ada yang tak diinginkan pada hari Sabtu. Dia (Cristina) ke rumah sakit untuk memeriksa detak jantungnya yang tidak teratur dan mengeluh sakit kepala. Setelah scan lebih lanjut, terlihat ia mengalami hematoma subdural --perdarahan antara otak dan tengkorak," tutur Alfredo.
Menurut keterangan pihak rumah sakit tempat Cristina dirawat pada hari Senin, 7 Oktober, saat ini Presiden Argentina yang pertama kali terpilih pada tahun 2007 itu mengalami kehilangan sedikit kekuatan otot di lengan kiri. Untuk itulah dokter menganjurkan segera melakukan operasi untuk menyembuhkan hematoma subdural yang dialaminya. (Tnt/Mut)
"Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner akan menjalani operasi pada Selasa, untuk mengobati pendarahan pada otaknya," ungkap dokter yang menanganinya seperti dilansir BBC dan dimuat Liputan6.com, Selasa (8/10/2013).
Fernandez didiagnosis mengalami kelainan tersebut, saat menjalani tes kesehatan pada Sabtu 5 Oktober lalu. Dengan kondisi tersebut, Cristina pun harus menangguhkan kampanye untuk pemilu kongresnya. Istirahat dari kampanye dianggap aneh bagi presiden, karena beberapa jajak pendapat telah menyarankan pemerintah bisa kehilangan kontrol Kongres dalam jajak pendapat pada tanggal 27 Oktober mendatang.
Sementara partainya, yang mendapatkan suara cukup baik dalam pemilihan terdahulu pada tingkat nasional telah gagal untuk memenangkan kursi utama di provinsi Buenos Aires. Saingannya yakni mantan kepala kabinet Sergio Massa yang mengalahkan partai Cristina.
Para ahli medis mengatakan, pasca-operasi nanti Cristina akan pulih dalam jangka waktu panjang. Diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari sebulan.
Kendati demikian, dalam masa rehatnya, belum diumumkan secara resmi apakah Wakil Presiden Amado Boudou yang sedang menghadapi penyelidikan terkait kasus korupsi akan mengambil alih tanggung jawab negara.
Cristina yang masih terlihat cantik di usia 60 tahun, sebelumnya telah diperintahkan untuk beristirahat selama sebulan. Setelah dokter menemukan hematoma subdural--cedera pada otak.
Kondisi Kesehatan Menurun
Kondisi kesehatan presiden berparas cantik itu berangsur-angsur menurun setelah kematian mendadak suaminya, mantan Presiden Nestor Kirchner karena serangan jantung pada tahun 2010. Dia pun telah dirawat di rumah sakit beberapa kali saat menjabat sebagai presiden.
Cristina didiagnosis memiliki tekanan darah rendah, dan menjalani oiperasi pengangkatan kelenjar tiroid pada tahun 2012.
Masalah pada otak Cristina pertama kali disampaikan ke publik oleh Juru bicara presiden, Alfredo Scoccimarro. Ia mengeluarkan pernyataan resminya terkait kondisi kesehatan Presiden Argentina itu pada Minggu, 6 Oktober.
"Para dokter telah melakukan scan otak pada bulan Agustus, setelah trauma sebelumnya yang dirahasiakan --diduga disebabkan akibat terjatuh. Namun mereka (tim dokter) menemukan ada yang tak diinginkan pada hari Sabtu. Dia (Cristina) ke rumah sakit untuk memeriksa detak jantungnya yang tidak teratur dan mengeluh sakit kepala. Setelah scan lebih lanjut, terlihat ia mengalami hematoma subdural --perdarahan antara otak dan tengkorak," tutur Alfredo.
Menurut keterangan pihak rumah sakit tempat Cristina dirawat pada hari Senin, 7 Oktober, saat ini Presiden Argentina yang pertama kali terpilih pada tahun 2007 itu mengalami kehilangan sedikit kekuatan otot di lengan kiri. Untuk itulah dokter menganjurkan segera melakukan operasi untuk menyembuhkan hematoma subdural yang dialaminya. (Tnt/Mut)