Angkasa Pura I Bakal Listriki Bandara Pakai Tenaga Matahari

PT Angkasa Pura I menggandeng Sintesa Group-Sun Edition untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 15 megawatt.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 08 Okt 2013, 12:53 WIB
PT Angkasa Pura I melalui anak usahanya PT Angkasa Pura Supports menggandeng Sintesa Group-Sun Edition untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 15 megawatt senilai US$ 45 juta atau setara Rp 519 miliar di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembangunan PLTS yang dilakukan kedua perusahaan tersebut. Langkah ini merupakan bentuk keseriusan AP I untuk menciptakan bandara yang ramah lingkungan (eco airport).

"Bagi Angkasa Pura I, mewujudkan bandara yang ramah lingkungan sangat penting. kerja sama ini adalah awal yang baik dan tindakan nyata kami dalam mewujudkan eco airport, maka hal tersebut tidak hanya menjadi wacana semata," ujar Corporate Secretary Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha.

Farid menyatakan langkah perseroan membangun PLTS sejalan dengan arahan pemerintah agar para pengelola bandara menerapkan konsep bandara ramah lingkungan khususnya di jalur penerbangan internasional. Penerapan tersebut dikatakan mampu mengurangi emisi karbondioksida yang berasal dari sektor penerbangan yang saat ini menyumbang 2% pada perubahan iklim.

Sementara itu CEO Sintesa Group Sinta Widjaja Kamdani mengatakan, pihaknya sangat mendukung realisasi eco airport yang diusung AP I.

"Kami sangat concern dengan green energy, kami juga sudah berpengalaman dalam membangun dan mengoperasikan PLTS," ungkapnya.

Dalam kesepakatan tersebut, Sintesa Group menggandeng perusahaan asal AS, SunEdison untuk ikut menggarap dan mengembangkan proyek PLTS tersebut.

"Proyek ini adalah proyek pertama kami di Indonesia. Proyek kami yang terbaru berlokasi di Kuala Lumpur International airport (KLIA) dengan kapasitas 15 MWe," ungkap Managing Director SunEdison Pashupathy Gopalan.

Dia juga mengaku optimis, keahlian dan pengalamannya mampu membantu pengembangan eco airport di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya