Jadikan Ragunan Terbaik Dunia, Jokowi Siap Gelontorkan Rp 500 M

Pemerintah DKI berkomitmen benahi Ragunan. "Tapi Ragunan harus jadi yang terbaik. Terbaik di dunia lho, bukan hanya di Indonesia."

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 08 Okt 2013, 12:11 WIB
Pemprov DKI akan menganggarkan Rp 400-Rp 500 miliar untuk perbaikan Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Hal tersebut diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat membuka  acara diskusi publik tentang Pengembangan Taman Margasatwa Ragunan di Pusat Primata Schmutzer.

Jokowi mengaku sudah menyampaikan kepada Ketua Dewan Pengawas Ragunan Hashim Djojohadikusumo untuk segera menyiapkan desain makro pembangunan kebun binatang seluas 120 hektar itu. Sehingga, dapat segera dilakukan perhitungan anggaran keseluruhan. Ia mengatakan berapa pun besar dana yang dihubutuhkan, Pemprov DKI siap menganggarkan

"Tadi sudah saya sampaikan tahun depan akan kita siapkan paling tidak Rp 500 miliar terlebih dulu. Tapi Ragunan harus jadi yang terbaik. Terbaik di dunia lho, bukan hanya di Indonesia," ujar Jokowi di Ragunan, Selasa (8/10/2013).

Hanya, Ketua Pengawas Ragunan memintanya untuk tidak mengeluarkan anggaran yang terlalu tinggi karena saat ini masih dalam tahap mematangkan blue print atau cetak biru desain.

Namun, ia menegaskan pihaknya tidak akan segan mengeluarkan dana hingga triliun asal perencanaan revitalisasi Taman Margasatwa Ragunan terinci baik dari segi desain maupun penggunaan anggaran, sehingga Ragunan bisa tetap terjaga hingga 100 tahun akan datang.

"Komitmen saya kita betul-betul serius ingin menyiapkan Ragunan sebagai sebuah taman margasatwa terbaik. Jadi kalau kerja jangan setengah-setengah saya paling tidak senang. Misalnya butuh Rp 2 triliun, kenapa tidak. Asal penggunaannya betul dan tepat, riil digunakan untuk perbaikan. Anggaran DKI ini gede banget," kata Jokowi.

Rencana penyediaan dana Rp 500 miliar untuk pembenahan Ragunan tersebut akan dimasukkan ke APBD 2014. Bila ternyata pihak Ragunan sudah siap, dana pun siap digunakan. Namun jika desain makronya belum selesai, anggaran tersebut dapat dialihkan ke program lain. (Ein/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya