Indonesia memiliki keberuntungan sendiri karena bisa menyambut kedatangan 21 Kepala Negara Asia Pasifik di perhelatan kelas dunia, Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) Indonesia 2013.
Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan menyebut, Indonesia mendapatkan kesempatan emas karena sebanyak 12 pemimpin negara APEC berkenan menjadi pembicara dalam CEO Summit 2013.
"Biasanya tidak lebih dari 6 atau 7 Kepala Negara yang bicara (di panggung APEC) tapi kali ini di Indonesia sebanyak 12 Kepala Negara dan hanya Presiden AS Barack Obama yang diwakili Menteri Luar Negeri John Kerry," tutur dia di Nusa Dua Bali, Selasa (8/10/2013).
Walaupun tanpa kehadiran Obama, Gita menyebut penyelenggaraan APEC tahun ini berlangsung sukses dan tidak ada kegagalan.
"Karena 20 Kepala Negara lain datang ke Bali. Mereka sangat bisa mengedepankan substansi isu-isu yang menjadi pembahasan selama di APEC," tuturnya.
Paling penting, tambah dia, mengenai paket kesepakatan perdagangan yang belum berhasil sejak putaran Doha di semester I 2013. Sehingga dari 21 Menteri Perdagangan Asia Pasifik harus dilakukan upaya untuk mengurangi kesenjangan antar negera.
"Dalam 2 bulan ini harus dilakukan upaya untuk menyelesaikan gap yang masih ada antara negara maju, miskin dan berkembang, seperti fasilitasi perdagangan, paket pertanian dan pengembangan negara. Jadi 5 bulan lalu sudah disampaikan ke Dirjen WTO dan kami berharap bisa dirampungkan dalam waktu 2-3 bulan ke depan," pungkas Gita. (Fik/Sis/Nur)
Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan menyebut, Indonesia mendapatkan kesempatan emas karena sebanyak 12 pemimpin negara APEC berkenan menjadi pembicara dalam CEO Summit 2013.
"Biasanya tidak lebih dari 6 atau 7 Kepala Negara yang bicara (di panggung APEC) tapi kali ini di Indonesia sebanyak 12 Kepala Negara dan hanya Presiden AS Barack Obama yang diwakili Menteri Luar Negeri John Kerry," tutur dia di Nusa Dua Bali, Selasa (8/10/2013).
Walaupun tanpa kehadiran Obama, Gita menyebut penyelenggaraan APEC tahun ini berlangsung sukses dan tidak ada kegagalan.
"Karena 20 Kepala Negara lain datang ke Bali. Mereka sangat bisa mengedepankan substansi isu-isu yang menjadi pembahasan selama di APEC," tuturnya.
Paling penting, tambah dia, mengenai paket kesepakatan perdagangan yang belum berhasil sejak putaran Doha di semester I 2013. Sehingga dari 21 Menteri Perdagangan Asia Pasifik harus dilakukan upaya untuk mengurangi kesenjangan antar negera.
"Dalam 2 bulan ini harus dilakukan upaya untuk menyelesaikan gap yang masih ada antara negara maju, miskin dan berkembang, seperti fasilitasi perdagangan, paket pertanian dan pengembangan negara. Jadi 5 bulan lalu sudah disampaikan ke Dirjen WTO dan kami berharap bisa dirampungkan dalam waktu 2-3 bulan ke depan," pungkas Gita. (Fik/Sis/Nur)
